Marketplace buatan alumnus Teknik Sipil Universitas Kristen Petra Surabaya, William Liem Coln bernama Solusi Duka mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) saat upacara peringatan Sumpah Pemuda di kampus setempat, Senin.

Sulosi Duka nendapatkan MURI sebagai marketplace kedukaan pertama yang ada di Indonesia bahkan di dunia.

Wakil Derektur MURI Osmar Semesta Susilo, MIB mengatakan dirinya cukup kaget pertama kali adanya pengajuan rekor dari sebuah marketplace yang bergerak di bidang kedukaan.

"Kami sangat tertarik, marketplace kedukaan kami lumayan kaget karena biasanya belum ada. Biasanya buat yang masih hidup, tapi ini market place pertama di bidang kedukaan," kata Osmar.

Osmar mengakui, proses pemberian penghargaan kepada Solusi duka cukup lama. Sebab, pihaknya benar-benar ingin memastikan bahwa marketplace Solusi Duka merupakan yang pertama bergerak di bidang kedukaan.

"Kami perlu banyak bukti untuk proses yang pertama. Tapi setelah ditelusuri dan banyak bukti yang bisa ditunjukkan bahwa Solusi Duka, mereka merupakan marketplace pertama di Indonesia yang bergerak di bidang kedukaan, bahkan dunia," kata Osmar.

Pendiri marketplace Solusi Duka, William Liem Coln mengaku sangat bahagia mendapatkan penghargaan dari MURI. Baginya, penghargaan itu merupakan pengakuan akan karya anak bangsa.

"Ini anugerah luar biasa dari MURI. Setelah penghargaan ini kami harap bisa menjangkau lebih banyak daerah dan penduduk Indonesia," ujar William.

Selanjutnya, untuk pengembangan marketplace tersebut, William akan merekrut vendor di seluruh Indonesia dan bekerja sama dengan mitra lain.

"Kami juga ke depannya berkerja sama dengan mitra, finansial teknologi untuk pengembangan pembayaran," ucapnya.

Sementara itu, Rektor UK Petra Prof Djwantoro Hardjito turut bangga akan raihan yang didapat alumnus UK Petra tahun 2005 tersebut. Baginya, penghargaan itu merupakan dorongan bagi mahasiswa lain untuk bersaing di era revolusi industri 4.0.

"Sekarang masuk revolusi industri 4.0 banyak teknologi baru yang berkembang, yang tersedia dan merubah banyak hal dari kehidupan kita. Kalau kita tidak bisa memanfaatkan kesempatan, skill yang tepat, revolusi industri bisa jadi persoalan besar tapi kalau dimanfaatkan ini peluang bagi siapa saja," ujarnya.

Penghargaan tersebut, lanjut Prof Djwantoro, tepat dengan peringatan hari Sumpah Pemuda. Menurutnya pemuda sekarang harus memanfaatkan dan mengembangkan skill yang dibutuhkan dengan teknologi yang ada. Serta menyelesaikan persoalan di masyarakat.

"Tenant yang dibina oleh Inkubator Bisnis Teknologi UK Petra yang didukung penuh oleh Kemenristekdikti dari dana hibah. Kami mengembangkan banyak program, menyiapkan digital leaders, supaya alumni bisa bersaing, berkontribusi di era ini," ucapnya.

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019