Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu bersama seluruh pihak terkait melakukan perbaikan terhadap rumah warga di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, yang menjadi korban terjangan angin kencang beberapa waktu lalu.
Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Kota Batu Achmad Choirur Rochim mengatakan bahwa untuk pembenahan rumah warga yang menjadi korban bencana angin kencang tersebut telah diterjunkan sebanyak 400 personel gabungan.
"Saat ini, fokus penanganan adalah untuk rekonstruksi keseluruhan rumah warga dan fasilitas publik yang terdampak bencana angin kencang, di Desa Sumber Brantas," kata Rochim, di Kota Batu, Jawa Timur, Jumat.
Baca juga: 515 rumah di Kota Batu rusak diterjang angin kencang
Para personel gabungan tersebut terdiri dari unsur Pemerintah Kota Batu, Tentara Nasional Indonesia (TNI), Polri, perangkat Desa Sumber Brantas, warga, serta para relawan dari berbagai wilayah.
BPBD Kota Batu, katanya, juga melakukan pendataan kembali terhadap rumah warga yang mengalami kerusakan, seperti di Dusun Wonorejo, Dusun Kekep, Dusun Junggo, Dusun Gerdu, yang berada di Desa Tulungrejo.
"Fasilitas ibadah Pura Luhur Giri Arhuni, di Desa Tulungrejo juga mengalami kerusakan," ujar Rochim.
Baca juga: BMKG: Angin kencang di Kota Batu dipicu pemanasan kebakaran lahan
Rochim menambahkan, bantuan logistik bagi para warga terdampak bencana di Kecamatan Bumiaji juga terus disalurkan, seperti bahan kebutuhan pokok. Tercatat, ada kurang lebih sebanyak 60 rumah yang saat ini ditangani oleh personel gabungan tersebut.
BPBD Kota Batu menyatakan bahwa terdapat 515 rumah rusak akibat bencana angin kencang yang menerjang wilayah Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur, pada Sabtu (19/10).
Dari total 515 rumah yang rusak tersebut, sebanyak sembilan rumah mengalami rusak berat, dan 79 rusak sedang, dan sisanya rusak ringan.
Bencana angin kencang yang menerjang Desa Sumber Brantas, Desa Gunung Sari, dan Desa Sumbergondo pada Sabtu (19/10), menyebabkan ribuan warga terpaksa harus diungsikan untuk alasan keselamatan.
Tercatat puncak jumlah pengungsi dari tiga desa tersebut mencapai 1.357 jiwa, dimana sebanyak 278 jiwa harus mendapatkan pelayanan kesehatan baik di posko pengungsian maupun rumah sakit.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019