Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu menyatakan bahwa terdapat 515 rumah rusak akibat bencana angin kencang yang menerjang wilayah Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur, pada Sabtu (19/10).

Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Kota Batu Achmad Choirur Rochim mengatakan, dari total 515 rumah yang rusak tersebut, sebanyak sembilan rumah mengalami rusak berat, dan 79 rusak sedang, dan sisanya rusak ringan.

"Total rumah yang rusak akibat bencana angin kencang, tercatat sejumlah 515 rumah," kata Rochim, di Kota Batu, Jawa Timur, Rabu.

Baca juga: Angin kencang akibatkan seorang tewas dan seribuan warga Kota Batu mengungsi

Rochim menjelaskan, hingga saat ini, pihaknya masih melakukan pendataan dan analisis kerusakan, khususnya pada fasilitas umum yang berada di Kecamatan Bumiaji. Selain itu, juga dilakukan pembersihan material akibat bencana yang memaksa ribuan warga untuk mengungsi.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (berbaju dan berkerudung putih), saat menemui para pengungsi korban bencana angin kencang di kantor Balai Desa Punten, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Senin (21/10/2019). (ANTARA/Vicki Febrianto)

Selain itu, pihaknya bersama para pemangku kepentingan terkait seperti Pemerintah Kota batu telah melakukan distribusi logistik makanan kepada warga Desa Sumber Brantas, termasuk suplai air bersih oleh PDAM.

"Saat ini masih dilakukan pendataan dan analisis kerusakan fasilitas umum dan sosial ekonomi," ujar Rochim.

Baca juga: Korban bencana angin kencang di Kota Batu dipulangkan dari pengungsian

Sementara untuk para pengungsi yang menjadi korban bencana angin kencang telah dipulangkan pada Selasa (22/10) dikarenakan situasi pada daerah terdampak yakni Desa Sumber Brantas, Desa Gunung Sari, dan Desa Sumbergondo sudah kondusif.

Akibat angin kencang yang menerjang wilayah Kecamatan Bumiaji, Kota Batu sejak Sabtu (19/10) tersebut, ribuan warga terpaksa harus diungsikan untuk alasan keselamatan.

Tercatat puncak jumlah pengungsi dari tiga desa tersebut mencapai 1.357 jiwa, dimana sebanyak 278 jiwa harus mendapatkan pelayanan kesehatan baik di posko pengungsian maupun rumah sakit.

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019