PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur mencapai pertumbuhan pelanggan di wilayah itu sebesar 4,7 persen dalam kurun satu tahun terakhir, hal ini sesuai dengan komitmen perseroan mewujudkan listrik berkeadilan untuk semua.

Senior Manager General Affairs PLN UID Jatim, A Rasyid Naja dikonfirmasi di Surabaya, Jumat mencatat pada September 2017 pertambahan
pelanggan mencapai 469.311 orang, dan September 2018 sebesar 456.815 orang.

Kemudian, September 2019 mencapai 528.684 pelanggan, dengan total jumlah akumulasi pelanggan PLN UID Jawa Timur mencapai 11.859.983 pelanggan.

Pertumbuhan pelanggan dari tahun ke tahun ini, kata dia, juga termanifestasi dari peningkatan rumah tangga berlistrik atau rasio eletrifikasi selama tiga tahun terakhir, yakni September 2017 sebesar 90,96 persen, tahun 2018 sebesar 93,73 persen dan September 2019 capai 99,62 persen.

Meski telah tumbuh, kata Rasyid, PLN UID Jawa Timur juga menggencarkan beragam upaya, seperti pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surabaya (PLTS) di 8 kepulauan hingga program pemasaran "sparkling" dan "new super power" untuk memudahkan masyarakat mendapat akses listrik.

Ia mengatakan, pembangunan PLTS untuk 8 pulau meliputi Pulau Pagerungan Kecil, Pulau Tonduk, Pulau Paliyat, Pulau Sabuntan, Pulau Saubi, Pulau Goa-Goa, Pulau Sakala, dan Pulau Masakambing.

Sementara itu, proyeksi pertumbuhan pelanggan hingga akhir tahun 4,72 persen yang tersebar di seluruh wilayah Jawa Timur, dimana potensi tinggi terdapat di Kabupaten Bojonegoro, Kediri dan Sidoarjo.

"Melistriki dengan menggunakan PLTS merupakan upaya kami untuk konsisten mewujudkan energi hijau yang ramah lingkungan dan tanpa emisi," katanya. (*)

 

 

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019