PT Perusahaan Gas Negara (PGN) ditarget Kementerian ESDM untuk merangkul 20 pelanggan kecil di Surabaya dalam program jaringan gas (jargas), untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
PGN Sales Head Surabaya, Misbachul Munir di Surabaya, Kamis, mengatakan saat ini dari total target PGN telah merangkul 15 pelanggan kecil dan optimistis mampu mencapai target 20 pelanggan kecil hingga akhir 2019.
"Kami telah melakukan sosialisasi dan jemput bola dengan mendatangi pelanggan kecil yang potensial, dan yakin target 20 pelanggan kecil di Surabaya bakal tersambung seluruhnya di akhir tahun ini," katanya.
Baca juga: 8.150 rumah tangga di Probolinggo dan Pasuruan nikmati gas bumi PGN
Melalui program ini, kata Munir, diharapkan bisnis mereka akan tumbuh besar sebab efisiensinya sangat besar, sekitar 30 persen hingga 40 persen dibanding dengan bahan bakar sebelumnya.
Ia mencatat, total pelanggan jargas di Surabaya mulai penugasan tahun 2015 hingga saat ini tercatat mencapai 25.465 pelanggan, dengan rincian rumah tangga 25.447 pelanggan dan 18 pelanggan kecil masing-masing tiga pelanggan dari penugasan tahun 2018 dan 15 pelanggan di 2019.
Program jargas pelanggan kecil ini telah dimulai sejak 2018 dan Surabaya mendapatkan alokasi di daerah Bratang dan Darmawangsa.
Hal ini, berbeda dengan jargas rumah tangga, dimana konsumen tidak akan dibebani biaya pemasangan pipa, namun jargas pelanggan kecil diharuskan membayar biaya pemasangan pipa dari meteran ke kompor.
Sementara bantuan dana APBN hanya untuk pemasangan pipa dari jaringan induk ke meteran.
Baca juga: PGN: Penggunaan gas bumi hemat biaya produksi UMKM
Terkait biaya pemasangan pipa yang harus ditanggung pelanggan, Misbachul mengatakan berdasarkan kebutuhan, ada yang hanya Rp1 juta karena pemasangan dekat dan kebutuhan gasnya juga tidak banyak.
"Tahun ini menyebar, mulai dari Surabaya Selatan, Timur dan Tengah, di antaranya Banyuurip ada lontong dan bakso tajem. Di Kampung Malang ada pemotongan ayam bebek, warkop, catering dan laundry. Di wilayah Timur ada indofrozen laundry, sosis solo, soto dan lain sebagainya," ujarnya.
Gas bumi untuk pelaku usaha kecil ini diyakini mampu menaikkan kinerja karena lebih efektif dan efisien. Untuk harga dipatok kisaran Rp2.870 per meter kubik, lebih rendah dari harga gas bumi rumah tangga yang mencapai Rp2.995 per meter kubik.
"Potensinya ini sangat besar karena jumlah pelaku usaha kecil yang ada di wilayah Surabaya yang ada jargasnya sangat banyak. Tahun depan Surabaya dapat alokasi sekitar 40 pelanggan. Harapan kami, selain Surabaya menjadi lebih bersih, pelaku usaha kecil tersebut akan terbantu, lebih murah dan lebih mudah," tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019