Ratusan warga berebut tumpeng raksasa setinggi 7 meter dan lebar 2 meter terbuat dari sayur dan buah-buahan dalam kegiatan tasyakuran pelantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin di ruas Jalan Yos Sudarso, Kota Surabaya, Jawa Timur, Minggu (20/10) sore.
"Tumpeng setinggi 7 meter ini menggambarkan presiden ke-7 dan lebar 2 meter adalah dua periode Joko Widodo menjadi presiden. Sedangkan sayur dan buah adalah hasil kekayaan yang dimiliki Ibu Pertiwi," kata koordinator acara tasyakuran, Kusnan.
Menurut Kusnan, acara tasyakuran ini terselenggara atas kerja sama para relawan Jokowi-Ma'ruf dari berbagai macam latar belakang seperti seniman, aktivis LSM, budayawan, advokat, akademisi, dan pelajar.
"Dengan tasyakuran ini, kami berharap Jokowi-Ma'ruf bisa membawa Indonesia lebih maju," katanya.
Hal sama juga dikatakan panitia tasyakuran Ermawan Wibisono, yang mengatakan setelah Jokowi-Ma'ruf dilantik pada Minggu sore ini, pihaknya meminta warga Surabaya untuk mendoakannya agar bisa memimpin bangsa Indonesia menjadi lebih baik lagi.
"Kita doakan semuanya baik-baik saja. Acara hari ini kita maknai sebagai jalan awal perjuangan. Sebagai relawan jangan berhenti, tetap kita kawal dan berikan masukan apapun bentuknya. Kita harus tetap menjaga ideologi Pancasila dari rongrongan ideologi luar. Saya minta jangan berhenti, tapi kita tetap berkomunikasi," katanya.
Budayawan dan ekonom serta Guru Besar Universitas Airlangga Tjuk Kasturi Sukiadi mengatakan perjuangan dalam mendukung Jokowi-Ma'ruf telah dikabulkan, sehingga sudah sepatutnya mensyukurinya.
"Kita tidak punya pretensi apapun atau jabatan apapun atas semua ini. Saya teringat penyanyi Tunisia dalam sebuah lagunya 'kalau jabatan kau ambil ambillah, tapi jangan usik negeri ini'. Ini tekad kita sebagai relawan," katanya.
Menurut dia, relawan tetap mengawal Jokowi-Ma'ruf dengan sikap kritis agar kepemimpinan Jokowi-Ma;ruf tetap berada pada jalur yang benar. Ia berharap Jokowi-Ma'ruf bisa menjalankan amanat rakyat dengan benar.
Usai menggelar serangkaian acara mulai dari orasi dan doa lintas agama, dilanjutkan dengan acara berebut tumpeng raksasa. Sejumlah warga yang sudah menunggu lama langsung menuju tumpeng raksasa itu. Mereka terlihat berebut buah dan sayur.
"Alhamdulillah, dapat sayur buat masak besok," kata salah seorang warga setempat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Tumpeng setinggi 7 meter ini menggambarkan presiden ke-7 dan lebar 2 meter adalah dua periode Joko Widodo menjadi presiden. Sedangkan sayur dan buah adalah hasil kekayaan yang dimiliki Ibu Pertiwi," kata koordinator acara tasyakuran, Kusnan.
Menurut Kusnan, acara tasyakuran ini terselenggara atas kerja sama para relawan Jokowi-Ma'ruf dari berbagai macam latar belakang seperti seniman, aktivis LSM, budayawan, advokat, akademisi, dan pelajar.
"Dengan tasyakuran ini, kami berharap Jokowi-Ma'ruf bisa membawa Indonesia lebih maju," katanya.
Hal sama juga dikatakan panitia tasyakuran Ermawan Wibisono, yang mengatakan setelah Jokowi-Ma'ruf dilantik pada Minggu sore ini, pihaknya meminta warga Surabaya untuk mendoakannya agar bisa memimpin bangsa Indonesia menjadi lebih baik lagi.
"Kita doakan semuanya baik-baik saja. Acara hari ini kita maknai sebagai jalan awal perjuangan. Sebagai relawan jangan berhenti, tetap kita kawal dan berikan masukan apapun bentuknya. Kita harus tetap menjaga ideologi Pancasila dari rongrongan ideologi luar. Saya minta jangan berhenti, tapi kita tetap berkomunikasi," katanya.
Budayawan dan ekonom serta Guru Besar Universitas Airlangga Tjuk Kasturi Sukiadi mengatakan perjuangan dalam mendukung Jokowi-Ma'ruf telah dikabulkan, sehingga sudah sepatutnya mensyukurinya.
"Kita tidak punya pretensi apapun atau jabatan apapun atas semua ini. Saya teringat penyanyi Tunisia dalam sebuah lagunya 'kalau jabatan kau ambil ambillah, tapi jangan usik negeri ini'. Ini tekad kita sebagai relawan," katanya.
Menurut dia, relawan tetap mengawal Jokowi-Ma'ruf dengan sikap kritis agar kepemimpinan Jokowi-Ma;ruf tetap berada pada jalur yang benar. Ia berharap Jokowi-Ma'ruf bisa menjalankan amanat rakyat dengan benar.
Usai menggelar serangkaian acara mulai dari orasi dan doa lintas agama, dilanjutkan dengan acara berebut tumpeng raksasa. Sejumlah warga yang sudah menunggu lama langsung menuju tumpeng raksasa itu. Mereka terlihat berebut buah dan sayur.
"Alhamdulillah, dapat sayur buat masak besok," kata salah seorang warga setempat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019