Rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Prof Mohammad Nasih mengajak semua pihak untuk ikut menyukseskan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia pada 20 Oktober 2019 mendatang.

Nasih ditemui di Surabaya, Kamis mengatakan suksesnya pelantikan Presiden nantinya dapat menjadi tolak ukur keberadaban kemajuan dan kemanusiaan Indonesia.

"Oleh karena itu tentu, kami mengajak semua pihak termasuk kepada kawan-kawan mahasiswa, buruh, anggota dewan, seluruh masyarakat untuk bisa bersama-sama menunjukan kepada dunia, bahwa Indonesia negara maju dan beradab," kata dia.

Melalui kesuksesan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden nanti, lanjut Nasih, Indonesia akan dilihat sebagai negara dengan masyarakat yang bisa menghormati. Sehingga peringkat Indonesia di dunia tidak terdegradasi hanya karena ganguan kecil.

Nasih juga mengajak semua pihak untuk menunjukan kedewasaan berpolitik dalam kebiasaan berbeda pendapat. Menurutnya kedewasaan berbeda pendapat di Indonesia selama ini telah berjalan sangat baik.

"Sehingga acara kenegaraan berlangsung sangat baik. Pandangan dunia terhadap Indonesia juga baik. Hanya kemudian kalau ada apa-apa dengan (pelantikan Presiden) ini penilaian masyarakat luar akan jelek," ujarnya.

Dia memandang jika pelantikan Presiden tidak berjalan lancar, dampaknya bukan pada hanya pemerintahan lima tahun mendatang, tapi dampaknya juga akam dirasakan seluruh masyarakat, rakyat, termasuk mahasiwa.

"Oh ternyata Indonesia hanya begitu saja, ternyata masih terbelakang, kalau sampai ada apa-apa dengan mekanisme masalah kenegaraan seperti itu," ucapnya.

Nasih membantah jika imbauan itu diartikan sebagai larangan terhadap mahasiswanya untuk berunjuk rasa pada saat pelantikan Presiden. Pasalnya dia optimis kondisi Surabaya akan aman.

"Tidak ada larangan. Insyaallah Surabaya aman," kata Nasih. (*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019