Pimpinan DPRD Kota Surabaya mengharapkan nilai APBD tahun 2020 yang ditargetkan mencapai Rp10 triliun tidak hanya menjadi angka cantik dalam capaian kuantitatif pada peringatan 10 November 2019, namun juga secara kualitatif makin mampu menjawab pekerjaan rumah pemerintah kota setempat.

"Ini agar APBD Surabaya Rp10 triliun benar-benar makin bisa dirasakan oleh warga Surabaya," kata Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti kepada ANTARA di Surabaya, Rabu.

Menurut dia, jika APBD Surabaya 2020 bisa melampaui Rp10 triliun, berarti besarannya dua kali lipat dari nilai APBD ketika awal Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjabat pada 2011.

APBD Surabaya 2011 saat itu sebesar Rp5.195.102.211.727 dengan besaran pendapatan asli daerah Rp3.971.688.604.325 dan defisit anggaran yang ditutup dengan Silpa tahun sebelumnya sebagai penerimaan pembiayaan sebesar Rp1.223.413.607.402

Sementara di Rancangan Kebijakan Umum Perubahan Anggaran-Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUPA-PPAS) Surabaya 2020 dengan APBD sebesar Rp9.762.087.691.695, dengan besaran pendapatan daerah Rp8.913.346.847.640 dan defisit anggaran yang ditutup dengan silpa tahun sebelumnya sebagai penerimaan pembiayaan diprediksi sebesar Rp848.740.844.055.

"Besaran anggaran dalam Rancangan KUA-PPAS 2020 ini sangat mungkin bisa berubah agar kekuatan APBD Surabaya bisa melampui Rp10 triliun," ujarnya.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menilai secara umum kinerja Pemkot Surabaya membaik dari tahun ke tahun, namun masih ada beberapa pekerjaan rumah pada 2020 harus dituntaskan.

Pekerjaan rumah tersebut di antaranya belum optimalnya kesempatan kerja, belum optimalnya konektivitas angkutan perkotaan, permasalahan anak dan perempuan, masih adanya kawasan pemukiman kumuh, pelayanan kesehatan bagi warga tidak mampu, belum meratanya kualitas pendidikan formal dan nonformal dan masih minim tingkat pemahaman budaya lokal dan minat baca.

Selain melalui kekuatan APBD, lanjut dia, upaya melibatkan semua potensi kota di antaranya dari ormas, perguruan tinggi baik PTN maupun PTS serta lembaga swasta serta kelompok masyarakat, juga perlu dilakukan.

Menurut Reni, jika dilihat dari tema pembangunan Surabaya 2020 berupa peningkatan daya saing SDM dan pembangunan infrastruktur yang ekologis dan berkelanjutan pada program-program pendidikan, kesehatan, dan sosial, maka program yang perlu ditingkatkan dan dilanjutkan.

"Salah satunya melakukan pemutakhiran data masyarakat berpenghasilan rendah di Surabaya. Ini agar semua program bisa mengintervensi warga Surabaya secara tepat sasaran," katanya.

Selain itu, lanjut dia, pada bab kesempatan kerja diketahui tingkat pengangguran di Surabaya masih tinggi sehingga membutuhkan perhatian besar dari Pemkot Surabaya.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019