Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan jumlah kasus kebutaan mata di wilayahnya tergolong masih tinggi dengan penyakit katarak menjadi penyebab tertinggi angka kebutaan tersebut.
"Saat ini angka kebutaan di Jatim masih tinggi, masih di atas rata-rata nasional. Penyebabnya sekitar 80 persen karena katarak. Penyebabnya ini yang harus diatasi," ujar Gubernur Khofifah saat meninjau kegiatan bakti sosial operasi katarak gratis di RSUD dr Soedono Kota Madiun dalam rangka peringatan Hari Jadi ke-74 Provinsi Jatim, Jumat.
Menurut dia, layanan operasi katarak gratis sudah sering dilakukan. Namun, pihaknya ingin target Jawa Timur bebas katarak lebih maksimal dan cepat terwujud.
"Kegiatan ini dalam rangkaian HUT ke-74 Provinsi Jawa Timur. Kegiatan ini seiring dengan program Komite Mata Daerah (Komatda) yang minggu depan akan dilantik. Kita berharap bahwa pada 2023, Jawa Timur sudah bebas katarak," kata Khofifah.
Baca juga: Operasi katarak gratis di Situbondo capai 3.300 pasien
Data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur mencatat penderita katarak di Jawa Timur mencapai sebanyak 400 ribu orang. Penyebabnya antara lain karena paparan ultraviolet ataupun penyakit diabetes, hipertensi, dan faktor lain.
Adapun dalam kegiatan bakti sosial operasi katarak gratis tersebut targetnya adalah 60 pasien dan total penderita katarak di RSUD dr Soedono Madiun yang mencapai sebanyak 500 pasien.
Sesuai informasi, kegiatan operasi katarak gratis di Jawa Timur akan dilakukan di 10 titik rumah sakit. Sehingga ditargetkan terdapat 5.000 pasien yang dioperasi katarak selama 2019.
Baca juga: 40 Dokter Spesialis Mata Dilatih Operasi Katarak Teknik Phacoemulsifikasi
Seperti diketahui, rangkaian peringatan HUT ke-74 Provinsi Jawa Timur di wilayah Madiun dan sekitarnya diawali dengan kegiatan Tahlil Kubro di Gedung Bakorwil 1 Madiun pada Kamis (10/10).
Kemudian pada Jumat dilanjutkan dengan ziarah makam Gubernur Pertama Jatim, Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo di Kelurahan Kepolorejo, Kecamatan Magetan, Kabupaten Magetan, dan dilanjutkan menuju RSUD dr Soedono Madiun untuk meninjau kegiatan bakti sosial operasi katarak gratis.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Saat ini angka kebutaan di Jatim masih tinggi, masih di atas rata-rata nasional. Penyebabnya sekitar 80 persen karena katarak. Penyebabnya ini yang harus diatasi," ujar Gubernur Khofifah saat meninjau kegiatan bakti sosial operasi katarak gratis di RSUD dr Soedono Kota Madiun dalam rangka peringatan Hari Jadi ke-74 Provinsi Jatim, Jumat.
Menurut dia, layanan operasi katarak gratis sudah sering dilakukan. Namun, pihaknya ingin target Jawa Timur bebas katarak lebih maksimal dan cepat terwujud.
"Kegiatan ini dalam rangkaian HUT ke-74 Provinsi Jawa Timur. Kegiatan ini seiring dengan program Komite Mata Daerah (Komatda) yang minggu depan akan dilantik. Kita berharap bahwa pada 2023, Jawa Timur sudah bebas katarak," kata Khofifah.
Baca juga: Operasi katarak gratis di Situbondo capai 3.300 pasien
Data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur mencatat penderita katarak di Jawa Timur mencapai sebanyak 400 ribu orang. Penyebabnya antara lain karena paparan ultraviolet ataupun penyakit diabetes, hipertensi, dan faktor lain.
Adapun dalam kegiatan bakti sosial operasi katarak gratis tersebut targetnya adalah 60 pasien dan total penderita katarak di RSUD dr Soedono Madiun yang mencapai sebanyak 500 pasien.
Sesuai informasi, kegiatan operasi katarak gratis di Jawa Timur akan dilakukan di 10 titik rumah sakit. Sehingga ditargetkan terdapat 5.000 pasien yang dioperasi katarak selama 2019.
Baca juga: 40 Dokter Spesialis Mata Dilatih Operasi Katarak Teknik Phacoemulsifikasi
Seperti diketahui, rangkaian peringatan HUT ke-74 Provinsi Jawa Timur di wilayah Madiun dan sekitarnya diawali dengan kegiatan Tahlil Kubro di Gedung Bakorwil 1 Madiun pada Kamis (10/10).
Kemudian pada Jumat dilanjutkan dengan ziarah makam Gubernur Pertama Jatim, Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo di Kelurahan Kepolorejo, Kecamatan Magetan, Kabupaten Magetan, dan dilanjutkan menuju RSUD dr Soedono Madiun untuk meninjau kegiatan bakti sosial operasi katarak gratis.
Editor : Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019