Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jember mendorong para pelaku usaha untuk melakukan ekspor sejumlah komoditas yang dikemas dalam kegiatan temu responden bertema "Go export from zero to hero" dengan menghadirkan pejabat Kementerian Perdagangan dan beberapa tokoh inspiratif yang dipandu oleh Andy F. Noya di Gedung Serbaguna Bank Indonesia Jember, Selasa.

"Tema itu sejalan dengan komitmen Bank Indonesia untuk terus memperkuat sinergi kebijakan dan mendukung berbagai upaya pemerintah untuk mengakselerasi ekspor," kata Kepala Perwakilan BI Jember Hestu Wibowo di Jember.

Ia mengatakan tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu kunci dalam menjaga ketahanan ekonomi Indonesia di tengah tantangan kondisi global yang masih belum kondusif adalah peningkatan ekspor barang atau jasa.

"Peningkatan ekspor itu diharapkan dapat menopang terjaganya defisit transaksi berjalan yang pada gilirannya akan dapat mendukung terjaganya stabilitas nilai tukar rupiah dan ekonomi secara keseluruhan," tuturnya.

Saat ini, lanjut dia, posisi cadangan devisa Indonesia terpantau terjaga kuat dan berada di atas standar kecukupan internasional. Defisit transaksi berjalan 2019 dan 2020 pun diperkirakan tetap terkendali dalam kisaran 2,5 persen –3,0 persen PDB.

"Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk senantiasa meningkatkan ketahanan eksternal, termasuk berupaya mendorong peningkatan PMA dan ekspor oleh pelaku usaha di daerah," katanya.

Untuk itu, Bank Indonesia Jember menghadirkan berbagai tokoh inspiratif, khususnya tokoh yang telah menumbuhkan jiwa kewirausahaan kepada masyarakat dan telah sukses melakukan ekspor ke beberapa negara di dunia.

Mereka adalah pahlawan ekonomi daerah yang patut diteladani kegigihannya yakni Andromeda, seorang pengusaha ice cream yang berhasil memasarkan produknya ke pasar ekspor dan Asroful Uswatun, seorang wanita tangguh dari Jember yang berprofesi sebagai petani dan pengusaha eksportir buah.

"Klaster binaan BI Jember Mitra Tani Unggul itu berhasil memasarkan komoditas buah-buahan andalannya seperti buah naga merah dan kuning ke berbagai belahan dunia, bahkan satu-satunya petani di Jember yang memiliki setifikat Good Agricultural Practices (GAP)," tuturnya.

Bank Indonesia Jember turut menghadirkan narasumber dari lembaga pemerintahan selaku regulator Kepala Subdirektorat Jasa - Direktorat Pengembangan Produk Ekspor Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan David Marpaung guna mengetahui strategi, kebijakan, dan dukungan pemerintah terhadap pelaku ekspor.

"Harapan kami kegiatan itu dapat menjadi sarana berbagi ilmu dan pengalaman, komunikasi serta koordinasi antar pelaku usaha dan pemerintah maupun instansi terkait, sehingga sinergi dan koordinasi antara berbagai pihak terkait terus terjalin semakin baik," katanya.

Hestu mengatakan pihaknya juga berharap kegiatan tersebut dapat menginspirasi semua pihak terutama bagi pelaku usaha untuk dapat memasarkan produknya ke pasar internasional.

Bank Indonesia Jember menyelenggarakan kegiatan temu responden itu bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada responden Bank Indonesia Jember yang terdiri dari para pelaku usaha di wilayah kerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jember karena berkontribusi dalam memberikan data dan informasi yang akurat.

"Mereka sangat membantu pelaksanaan survei yang dilakukan oleh Bank Indonesia Jember, mencakup Survei Konsumen (SK), Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU), Survei Pemantauan Harga (SPH), Survei Penjualan Eceran (SPE), Survey Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), serta Liaison," ujarnya.

Menurutnya ketersediaan data dan informasi survei telah memberikan manfaat yang sangat besar, terutama dalam memperkuat kualitas kajian sehingga penyusunan rekomendasi kebijakan daerah dapat tepat sasaran.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019