PT Petrokimia Gresik meminta para petani untuk menggunakan pupuk sesuai rekomendasi pemupukan berimbang yang telah ditetapkan dengan rasio 5:3:2.

Staf Perwakilan Daerah Penjualan (SPDP) PT Petrokimia Gresik wilayah Madiun Fajar Ismail mengatakan, untuk satu hektare sawah direkomendasikan menggunakan 500 kilogram pupuk Organik Petroganik, 300 kilogram pupuk NPK Phonska, dan 200 kilogram pupuk Urea.

"Penggunaan pupuk organik untuk menjaga kesuburan tanah dan mengefisienkan penggunaan pupuk anorganik, sehingga tercipta pertanian yang berkelanjutan," ujar Fajar di Madiun, Selasa.

Baca juga: Penyaluran pupuk bersubsidi Petrokimia Gresik di Madiun capai 101 persen
Dua petani di Bojonegoro mengoplos insektisida yang akan disemprotkan untuk tanaman padi. (ANTARA Jatim/Slamet Agus Sudarmojo

Selain itu, pemupukan berimbang juga menjadi solusi atas pemakaian pupuk yang cenderung berlebihan oleh petani. Sehingga alokasi pupuk bersubsidi yang terbatas dapat lebih efektif dan efisien.

"Pemupukan berimbang sangat kami rekomendasikan karena sudah teruji mampu meningkatkan hasil panen satu hingga dua ton per hektare," kata dia.

Manager Humas PT Petrokimia Gresik Muhammad Ihwan saat di Madiun menyatakan meski telah direkomendasikan menggunakan pupuk berimbang, namun faktanya di lapangan masih banyak petani yang menggunakan pupuk anorganik secara berlebihan dan melebihi dosis rekomendaasi. Terutama penggunaan pupuk Urea.

Untuk itu, Petrokimia Gresik intensif melakukan sosialisasi dan edukasi kepada petani tentang penggunaan pupuk berimbang yang sangat bagus untuk mengenbaikan unsur hara tanah.

Baca juga: Petrokimia Gresik siapkan 787.280 ton pupuk hadapi musim tanam Oktober-Maret

"Sosialisasi dan edukasi terus dan rutin kami lakukan. Sosialisasi dan edukasi tersebut dilakukan baik oleh pihak distributor, petugas wilayah, maupun tim pusat dari Gresik yang khusus datang ke petani," kata Ihwan.

Selain penggunaan pupuk berimbang, Petrokimia Gresik juga meminta para petani yang telah masuk dalam kelompok tani untuk rajin menyusun Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) sebagai syarat untuk mendapatkan pupuk bersubsidi.

"Alur penyusunan RDKK sangat panjang. Mulai dari tingkat petani hingga Pemerintah Provinsi membutuhkan waktu yang cukup lama. Kami mengedukasi para petani tentang panjangnya alur dan cara penyusunan RDKK. Hal itu penting dilakukan supaya petani tepat dalam merencanakan musim tanam danmendatka pupuk sesuai jadwalnya," kata dia.

Menghadapi musim tanam (MT) periode Oktober 2019 hingga Maret 2020 (Okmar 2019-2020), PT Petrokimia Gresik telah menyiapkan stok pupuk bersubsidi sebanyak 787.280 ton.

Stok pupuk bersubsidi yang disiapkan tersebut jumlahnya mencapai empat kali lipat dari ketentuan minimum yang ditetapkan pemerintah sebanyak 188.018 ton.

"Kami memastikan penyaluran pupuk subsidi lancar sesuai alokasi yang ditetapkan pemerintah. Selain itu, dalam penyaluran pupuk bersubsidi perusahaan berpegang teguh pada prinsip enam tepat, yaitu tepat tempat, tepat harga, tepat jumlah, tepat mutu, tepat jenis, dan tepat waktu," kata Ihwan.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019