Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, terus berupaya menumbuhkan semangat berwirausaha bagi para pelajar di sekolah yang berbasis pondok pesantren dan salah satunya memberikan pelatihan pengolahan roti kepada santri.
Pelatihan pengolahan roti dan bantuan peralatan pembuat roti bagi santri di Banyuwangi ini, berlangsung selama empat hari sejak 3 hingga 6 Oktober 2019, dan Pemkab Banyuwangi mendapat dukungan dari Kementerian Perindustrian.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka pada Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih yang hadir dalam pelatihan menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari program besar pemerintah pusat dalam mencetak banyak wirausaha muda di Indonesia.
"Tahun 2030 kami ingin menjadikan Indonesia sebagai negara dengan perekonomian terbesar di dunia. Untuk mewujudkan itu, syaratnya 4 persen dari penduduknya harus berwirausaha. Untuk itu kami rutin melibatkan pelajar dan para santri untuk menjadi entrepreneur," katanya di Banyuwangi, Jumat.
Ia menjelaskan, pihaknya memberikan pelatihan bagi para santri karena siswa yang belajar di pondok pesantren memiliki mental dasar yang dibutuhkan bagi seorang wirausaha.
"Santri ini kan siswa yang sudah tertempa. Umumnya mereka lebih tekun, taat dan jujur, sehingga mengajak dan membentuk mereka ini relatif lebih berhasil," ujarnya.
Gati Wibawaningsih berharap program ini akan mengembangkan sektor kuliner yang ada di Banyuwangi, karena kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu telah dikenal dengan ragam kulinernya.
"Banyuwangi kan sudah dikenal kopinya, dan santri di sini juga sudah dikenalkan pelatihan kopi. Jadi, rasanya sangat pas perkembangan kopi diiringi pula dengan 'teman minum kopi', yakni roti," paparnya.
Dalam kesempatan pelatihan ini, secara simbolis juga diserahkan bantuan peralatan pembuat roti sebanyak 16 jenis pada pondok pesantren, di antaranya planetary dan spiral mixer, proofer, oven, mesin potong roti, kulkas, loyang pelengkap oven, dan bakery pan trolley.
Terpisah Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyampaika terima kasih atas dukungan pemerintah pusat akan pengembangan sektor ekonomi kreatif di Banyuwangi.
"Semoga pelatihan ini bermanfaat bagi seluruh peserta. Kalau ini sukses nantinya bisa diduplikasi oleh pesantren-pesantren lainnya. Harapan kami, program ini terus berjalan dan bisa terus dimonitor oleh pusat sehingga akan berkelanjutan," kata Anas. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Pelatihan pengolahan roti dan bantuan peralatan pembuat roti bagi santri di Banyuwangi ini, berlangsung selama empat hari sejak 3 hingga 6 Oktober 2019, dan Pemkab Banyuwangi mendapat dukungan dari Kementerian Perindustrian.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka pada Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih yang hadir dalam pelatihan menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari program besar pemerintah pusat dalam mencetak banyak wirausaha muda di Indonesia.
"Tahun 2030 kami ingin menjadikan Indonesia sebagai negara dengan perekonomian terbesar di dunia. Untuk mewujudkan itu, syaratnya 4 persen dari penduduknya harus berwirausaha. Untuk itu kami rutin melibatkan pelajar dan para santri untuk menjadi entrepreneur," katanya di Banyuwangi, Jumat.
Ia menjelaskan, pihaknya memberikan pelatihan bagi para santri karena siswa yang belajar di pondok pesantren memiliki mental dasar yang dibutuhkan bagi seorang wirausaha.
"Santri ini kan siswa yang sudah tertempa. Umumnya mereka lebih tekun, taat dan jujur, sehingga mengajak dan membentuk mereka ini relatif lebih berhasil," ujarnya.
Gati Wibawaningsih berharap program ini akan mengembangkan sektor kuliner yang ada di Banyuwangi, karena kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu telah dikenal dengan ragam kulinernya.
"Banyuwangi kan sudah dikenal kopinya, dan santri di sini juga sudah dikenalkan pelatihan kopi. Jadi, rasanya sangat pas perkembangan kopi diiringi pula dengan 'teman minum kopi', yakni roti," paparnya.
Dalam kesempatan pelatihan ini, secara simbolis juga diserahkan bantuan peralatan pembuat roti sebanyak 16 jenis pada pondok pesantren, di antaranya planetary dan spiral mixer, proofer, oven, mesin potong roti, kulkas, loyang pelengkap oven, dan bakery pan trolley.
Terpisah Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyampaika terima kasih atas dukungan pemerintah pusat akan pengembangan sektor ekonomi kreatif di Banyuwangi.
"Semoga pelatihan ini bermanfaat bagi seluruh peserta. Kalau ini sukses nantinya bisa diduplikasi oleh pesantren-pesantren lainnya. Harapan kami, program ini terus berjalan dan bisa terus dimonitor oleh pusat sehingga akan berkelanjutan," kata Anas. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019