Dosen Ilmu Komunikasi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura, Jawa Timur, Esa Arif AS mengemukakan bahwa TNI memiliki modal sosial yang kuat sebagai institusi negara yang menjadi perekat keharmonisan hubungan sosial dalam berbangsa dan bernegara.

"Ini terjadi karena komunikasi sosial yang dilakukan oleh TNI ini berjalan maksimal, baik komunikasi yang dilakukan secara formal maupun informal," kata Esa di Pamekasan, Senin.

Pola komunikasi efektif yang dilakukan institusi ini dengan berbagai cara, menurut Esa, mampu membangun persepsi publik bahwa institusi ini benar-benar sebagai pengayom, dan pelindung masyarakat.

Kedekatan dengan berbagai kelompok organisasi kemasyarakatan mampu dilakukan oleh para personel TNI di berbagai tingkatan, baik di tingkat kabupaten, kecamatan, dan desa.

"Dan sangat dirasakan oleh masyarakat adalah peran personel TNI yang bertugas di desa-desa yang disebut Babinsa," kata Esa.

Dosen muda yang juga Sekretaris Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pamekasan ini lebih lanjut menjelaskan, selama reformasi bergulir, institusi ini juga mampu beradaptasi dengan cepat, melakukan 'rebranding' institusi menjadi institusi yang familiar.

Program TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa) menurut dosen Ilmu Komunikasi ini merupakan salah satu program yang digelar sebagai media komunikasi, guna membangun relasi baik antara TNI dan masyarakat.

Sisi baik dalam pola komunikasi yang dibangun oleh TNI selama ini, sehingga mampu membangun citra positif di kalangan masyarakat adalah selalu hadir dalam berbagai dimensi kehidupan rakyat kecil.

Ia mencontohkan seperti saat TNI menjadi pendamping program pengembangan hasil produk usaha pertanian beras.

"Dalam konteks ini, TNI mampu menampilkan bahwa institusi ini seperti multitalenta yang tidak hanya sebagai alat pertahanan negara, tapi juga bisa menjadi mitra rakyat kecil dalam bercocok tanam," katanya.

Oleh karenanya, sambung Esa, peringatan HUT Ke-74 TNI tahun ini, yakni "TNI Profesional Kebanggaan Rakyat" merupakan tema yang sangat cocok, apabila membaca potensi dan peran TNI yang telah dijalankan selama reformasi bergulir.

Dari sisi pola komunikasi yang dibangun melalui insan pers, Sekretaris PWI Pamekasan ini menilai, TNI mampu menampilkan diri dengan wajah pro terhadap kemerdekaan pers, dan melek media.

"Dalam konteks lokal Pamekasan, TNI mampu menunjukkan sebagai institusi yang tidak kedap kritik, bahkan menjadikan media sebagai mitra dalam berbagai aktivitas yang mereka lakukan," katanya.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019