Sekitar 100-an ekor hewan piaraan seperti kucing, anjing, dan musang divaksin rabies yang dilakukan oleh Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Jatim 10 bekerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Kediri.
"Ini kan sebagai peringatan Hari Rabies Sedunia, itu diperingati setiap 28 September. Jadi, kami kerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan," kata Ketua PDHI Jatim Cabang X, drh. Miarsono Sigit di Kediri, Minggu.
Ia mengatakan, dalam kegiatan ini ditargetkan ada 100 ekor hewan piaraan. Namun, nyatanya animo dari pemilik hewan piaraan cukup baik, sehingga melebihi target.
Lebih lanjut, Miarsono mengatakan ada sekitar 50 orang dokter hewan dari Kediri dan Nganjuk yang dilibatkan dalam acara ini. Seluruh hewan itu diperiksa satu per satu lalu diberi vaksin rabies.
"Kami berikan vaksinasi rabies. Untuk vaksinasi harus sehat. Kami juga sediakan untuk pemeriksaan yang tidak sehat, keluhannya apa nanti akan diberikan terapi yang semestinya," kata dia.
Ia menambahkan, penyakit rabies berbahaya. Penyakit ini bisa menular dari hewan ke manusia. Hewan yang sering menularkan rabies adalah anjing.
"Kalau hewan yang terkena rabies ini berbahaya, jadi bisa menular dari hewan ke manusia. Sebagian besar hewannya anjing. Dari data statistik, 98 persen lewat gigitan anjing. Jika gigitan dekat kepala, berbahaya," kata dia.
Lebih lanjut, ia mengatakan jika seseorang digigit anjing dan terkena rabies, yang bersangkutan harus secepatnya dirawat oleh tim medis untuk dilakukan tindakan. Untuk hewan tersebut diamankan lalu diobservasi.
Saat disinggung penularan rabies di Kediri, dirinya menegaskan Kediri maupun Jawa Timur telah dinyatakan bebas rabies. Namun, pihaknya tetap melakukan antisipasi dengan melakukan bakti sosial pemberian vaksin secara massal ke hewan piaraan, demi mencegah terjadinya penyakit rabies.
Sementara itu, Silvia Candra, salah seorang dokter hewan yang ikut dalam kegiatan bakti sosial itu mengatakan sebelum dilakukan pemberian vaksin, dokter akan memeriksa kondisi hewan, seperti suhu tubuh. Untuk suhu tubuh normal anjing maupun kucing antara 38-39,2 derajat celcius.
"Kami cek suhu tubuh, kemudian cek mata, telinga, gigi, gusi sariawan atau tidak. Kami juga timbang berat badan, bulu ada kutunya atau tidak. Selain itu, juga tanyakan ke klien apakah makan minum (hewan piaraan) bagus. Jika sehat kami vaksin," kata dia.
Dari hasil pemeriksaan tersebut, ia menyebut mayoritas kondisi hewan piaraan bagus. Namun, ada beberapa yang mengalami stres, sehingga suhu tubuhnya meningkat. Pihaknya menunggu sekitar 20 menit, hingga suhu tubuh normal. Jika tetap tinggi, dokter hewan juga urung melakukan pemberian vaksin.
Ia juga menambahkan, dalam kegiatan ini pemberian vaksin dilakukan secara gratis. Namun, jika vaksin dilakukan di lokasi dokter hewan praktik, pemilik hewan piaraan akan dikenakan biaya.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Kediri Apriyanti Dwiwin Dyastuti mengaku pihaknya mendukung kegiatan ini. Program ini juga sejalan dengan program dinas demi pencegahan rabies.
"Kami mendukung kegiatan ini, karena juga terkait dengan kegiatan dinas. Kaitannya penyakit yang dari manusia ke hewan atau sebaliknya dari hewan ke manusia. Yang penting pencegahan. Jatim ini bebas rabies, tapi tetap harus ada vaksinasi," kata Dwiwin.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Ini kan sebagai peringatan Hari Rabies Sedunia, itu diperingati setiap 28 September. Jadi, kami kerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan," kata Ketua PDHI Jatim Cabang X, drh. Miarsono Sigit di Kediri, Minggu.
Ia mengatakan, dalam kegiatan ini ditargetkan ada 100 ekor hewan piaraan. Namun, nyatanya animo dari pemilik hewan piaraan cukup baik, sehingga melebihi target.
Lebih lanjut, Miarsono mengatakan ada sekitar 50 orang dokter hewan dari Kediri dan Nganjuk yang dilibatkan dalam acara ini. Seluruh hewan itu diperiksa satu per satu lalu diberi vaksin rabies.
"Kami berikan vaksinasi rabies. Untuk vaksinasi harus sehat. Kami juga sediakan untuk pemeriksaan yang tidak sehat, keluhannya apa nanti akan diberikan terapi yang semestinya," kata dia.
Ia menambahkan, penyakit rabies berbahaya. Penyakit ini bisa menular dari hewan ke manusia. Hewan yang sering menularkan rabies adalah anjing.
"Kalau hewan yang terkena rabies ini berbahaya, jadi bisa menular dari hewan ke manusia. Sebagian besar hewannya anjing. Dari data statistik, 98 persen lewat gigitan anjing. Jika gigitan dekat kepala, berbahaya," kata dia.
Lebih lanjut, ia mengatakan jika seseorang digigit anjing dan terkena rabies, yang bersangkutan harus secepatnya dirawat oleh tim medis untuk dilakukan tindakan. Untuk hewan tersebut diamankan lalu diobservasi.
Saat disinggung penularan rabies di Kediri, dirinya menegaskan Kediri maupun Jawa Timur telah dinyatakan bebas rabies. Namun, pihaknya tetap melakukan antisipasi dengan melakukan bakti sosial pemberian vaksin secara massal ke hewan piaraan, demi mencegah terjadinya penyakit rabies.
Sementara itu, Silvia Candra, salah seorang dokter hewan yang ikut dalam kegiatan bakti sosial itu mengatakan sebelum dilakukan pemberian vaksin, dokter akan memeriksa kondisi hewan, seperti suhu tubuh. Untuk suhu tubuh normal anjing maupun kucing antara 38-39,2 derajat celcius.
"Kami cek suhu tubuh, kemudian cek mata, telinga, gigi, gusi sariawan atau tidak. Kami juga timbang berat badan, bulu ada kutunya atau tidak. Selain itu, juga tanyakan ke klien apakah makan minum (hewan piaraan) bagus. Jika sehat kami vaksin," kata dia.
Dari hasil pemeriksaan tersebut, ia menyebut mayoritas kondisi hewan piaraan bagus. Namun, ada beberapa yang mengalami stres, sehingga suhu tubuhnya meningkat. Pihaknya menunggu sekitar 20 menit, hingga suhu tubuh normal. Jika tetap tinggi, dokter hewan juga urung melakukan pemberian vaksin.
Ia juga menambahkan, dalam kegiatan ini pemberian vaksin dilakukan secara gratis. Namun, jika vaksin dilakukan di lokasi dokter hewan praktik, pemilik hewan piaraan akan dikenakan biaya.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Kediri Apriyanti Dwiwin Dyastuti mengaku pihaknya mendukung kegiatan ini. Program ini juga sejalan dengan program dinas demi pencegahan rabies.
"Kami mendukung kegiatan ini, karena juga terkait dengan kegiatan dinas. Kaitannya penyakit yang dari manusia ke hewan atau sebaliknya dari hewan ke manusia. Yang penting pencegahan. Jatim ini bebas rabies, tapi tetap harus ada vaksinasi," kata Dwiwin.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019