Ketua Dewan Pers M Nuh menyatakan akan segera bertemu dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk membahas maraknya kasus kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian terhadap wartawan saat meliput demonstrasi mahasiswa di berbagai daerah beberapa hari terakhir.

"Dalam waktu dekat saya akan bertemu dengan Kapolri untuk berbicara dari hati ke hati terkait masalah kekerasan wartawan saat meliput," kata M Nuh kepada wartawan di Surabaya, Sabtu.

Nuh menyatakan saat bertemu Kapolri, pihaknya ingin mengingatkan kerja sama Dewan Pers dengan Polri yang telah terjalin, sehingga kasus kekerasan terhadap wartawan saat melakukan tugasnya tidak lagi terulang.

"Kerja sama dengan Polri yang selama ini sudah ada harus terus diperbarui dan diperkuat, sehingga kasus yang beberapa hari lalu terjadi yakni kekerasan terhadap wartawan tidak boleh terjadi dan tidak boleh terulang lagi," kata mantan Mendiknas itu.

Nuh menyatakan dalam sistem demokrasi yang dianut saat ini, kemerdekaan pers dan kemerdekaan berpendapat harus dirawat dengan baik, karena tanpa ada pers yang mengingatkan, kekuasaan akan bergeser ke otoriter.

"Kemerdekaan pers yang sudah dilindungi melalui UU Pers harus dikawal terus menerus agar negara demokrasi tetap berjalan dengan baik," ucapnya.

Demi tercipatnya kemerdekaan pers, tambah Nuh, Dewan Pers terus berupaya meningkatkan kompetensi dari para wartawan. Selain juga perlindungan wartawan saat melakukan tugasnya dan kesejahteraan para wartawan.

"Segala upaya yang menghalangi kebebasan pers harus diingatkan dalam bahasa yang lebih halus. Dalam bahasa yang lebih keras harus kita lawan. Namun, kemerdekaan pers terpenuhi jika tiga syarat tersebut terpenuhi," katanya.

M Nuh meminta wartawan yang mendapat kekerasan saat meliput segera melapor ke Dewan Pers.

"Jika ada kekerasan terhadap wartawan saat meliput atau melaksanakan tugas jurnalistiknya, silakan langsung sampaikan ke Dewan Pers atau ke saya. Kalau ada kejadian di kota mana dan seperti apa, maka segera email atau hubungi nomor saya agar segera kami komunikasikan," ujarnya.

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019