Objek wisata Pantai Grand Watu Dodol (GWD) Banyuwangi, Jawa Timur, meraih Indonesia Sustainable Tourism Award (ISTA) 2019 kategori Tata Kelola Destinasi Wisata dari Kementerian Pariwisata.

Penghargaan pariwisata berkelanjutan ini diserahkan Menteri Pariwisata Arief Yahya kepada Ketua Pokdarwis Pesona Bahari GWD Banyuwangi Abdul Aziz di Jakarta, Kamis (26/9) malam.

"Semoga dengan diraihnya penghargaan ini, pokdarwis semakin memberdayakan diri dalam mengelola kawasan wisata GWD. Pantai ini akan semakin nyaman didatangi wisatawan, terutama terjaga kebersihannya," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Jumat.

Pantai GWD terletak di sisi utara kota Banyuwangi, tepatnya di Kecamatan Kalipuro. Pantai ini menjadi jujugan wisatawan karena pengunjung bisa menikmati Selat Bali dengan pemandangan Pulau Bali.

Kawasan wisata GWD didesain sangat baik, dan Pemkab melibatkan arsitek nasional Budi Pradono untuk mendesain sejumlah bangunan sarana penunjang kawasan tersebut.

Pada tahun 2017, GWD pernah meraih penghargaan tertinggi bidang pariwisata tingkat Asia Tenggara, yaitu ASEAN Tourism Standard Award, sebagai objek wisata clean tourist city.

Memasuki kawasan ini, pengunjung akan melewati anjungan dengan material kayu memanjang dari utara ke selatan. Pengunjung bisa menikmati pantai dari ketinggian, dan turun dari anjungan menuju pantai, wisatawan akan melewati plaza dengan lantai kayu di bawah pepohonan kelapa.

Wisata pantai ini juga dilengkapi food court, pusat oleh-oleh dan kuliner, serta mushalla dan toilet yang didesain sangat artistik. Di pantai GWD pengunjung bisa melakukan diving, snorkling hingga menyewa perahu yang semuanya dikelola oleh pokdarwis.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi MY Bramuda mengatakan Pokdarwis Pesona Bahari merupakan pelopor pengelolaan destinasi wisata yang baik di Banyuwangi.

Pengelolaan wisata dilakukan dengan organisasi yang terstruktur, dan mereka memberdayakan masyarakat sekitar kawasan wisata untuk mengelola destinasi wisata, seperti menyewakan perahu wisata, snorkling, diving hingga menjual oleh-oleh dan kuliner untuk wisatawan.

"Di bawah koordinasi pokdarwis, warga yang ada di sekitar kawasan GWD diberdayakan untuk menghidupkan ekonominya. Ada yang dilibatkan sebagai penjaga parkir, menjual oleh-oleh, souvenir dan kuliner," kata Bramuda.

Dari pengelolaan wisata, katanya, pokdarwis juga mampu menyetorkan pendapatan sektor wisata pada pemerintah daerah, dan pada tahun 2018, GWD mampu menyumbang PAD sebesar Rp800 juta.

"Ini yang dinamakan tata kelola wisata yang baik, disaat yang sama pokdarwis mampu menghidupkan ekonomi masyarakatnya, disisi lain bisa menyumbang pendapatan kepada pemerintah," ujar Bramuda.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019