Puluhan siswa SMP antusias mempelajari aneka koleksi Museum Wajakensis yang terletak di Jalan Raya Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Jumat.

Sambil mencatat satu persatu nama benda bersejarah yang terpajang rapi di dalam ruang museum berukuran 6 x 10 meter, siswa mengikuti arahan pemandu pameran arkeologi yang digelar Museum Nasional, Jakarta di tempat tersebut.

Selesai melihat-lihat dan membuat daftar nama koleksi etnoarkeologi dan etnografi, siswa kemudian diminta petugas duduk di lantai museum guna mendengarkan paparan petugas dari Museum Nasional yang kemudian memberikan banyak wawasan seputar benda bersejarah koleksi museum.

Namun bukan benda purbakala ataupun koleksi arkeologi yang ditunjukkan tim Museum Nasional Indonesia. Mereka lebih memanfaatkan leaflet dan poster berisi aneka gambar benda arkeologi, benda prasejarah serta cerita bergambar tentang kemuseuman untuk konsumsi bacaan anak.
Petugas memandu siswa mengenal aneka jenis benda bersejarah di Museum Wajakensis, Tulungagung, Jawa Timur, Jumat (27/9/2019). Museum daerah itu memiliki koleksi benda bersejarah sebanyak 269 buah yang terdiri dari jenis etnografi 120 buah, dan etnoarkeologi sebanyak 149 buah. ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko (ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko)


"Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan minat dan kecintaan masyarakat terhadap museum. Mengenal lebih jauh tentang koleksi museum dan manfaatnya terhadap keilmuan," kata Kasi Publikasi Museum Nasional, Siswadi.

Di Tulungagung, pameran museum nasional dijadwalkan berlangsung tiga hari, mulai Kamis (26/9) hingga Sabtu (28/9).

Kehadiran tim museum nasional dengan agenda pameran benda purbakala dan koleksi arkeologi inilah yang menarik minat banyak sekolah untuk memanfaatkannya sebagai media pembalajaran siswa.

Setiap hari, secara bergantian rombongan siswa dari sekolah berbeda datang demi melihat apa yang dipamerkan tim Museum Nasional.

Kendati sebagian kecewa karena tak ada satupun benda purbakala atau koleksi arkeologi yang dibawa tim Museum Nasional, pelajar masih senang punya kesempatan belajar di luar ruangan (kelas) beramai-ramai karena menambah wawasan.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019