Bulog Subdivre Tulungagung, Jawa Timur, menggelar operasi pasar untuk ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga (KPSH) tiga komoditas pangan strategis, yakni beras, gula dan minyak goreng.

"KPSH ini merupakan ntindak lanjut kegiatan serupa yang sudah dilakukan di (Bulog) pusat di Jakarta selama tiga hari," kata Wakil Kepala Bulog Subdivre Tulungagung Eri Nurul Hilal dikonfirmasi di sela kegiatan KPSH atau operasi pasar di Pasar Ngemplak, Tulungagung, Rabu.

Tiga jenis komoditas pangan yang dibawa tim Bulog dalam kegiatan KPSH atau operasi pasar do Pasar Ngemplak itu adalah beberapa jenis produk beras, gula dan minyak goreng.

Semua merupakan produk olahan yang dikemas dengan merek dagang milik perusahaan umum milik negara itu.

"Semua produk yang kami jual dalam KPSH ini lebih murah dari harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan Kementerian Perdagangan. Rata-rata selisihnya minim sekitar Rp500 rupiah per kilogram dibanding harga pasar," kata Eri.

Kendati diklaim murah, kegiatan operasi pasar atau KPSH itu tidak serta-merta diserbu pembeli.
Petugas melayani pembeli di stand operasi pasar Bulog di pasar Ngemplak, Tulungagung, Rabu (25/9/2019) (ANTARA Jatim/Destyan Handri Sujarwoko)

Pantauan lapangan, sejak dibuka sekitar pukul 07.00 WIB di dalam area Pasar Ngemplak sisi timur bagian utara, pembeli yang datang masih hitungan jari.

Menurut Eri, kegiatan itu akan rutin digelar setiap Rabu dan Jumat. Tidak hanya di pasar Ngemplak, namun juga dipersiapkan untuk keliling ke pasar-pasar tradisional lain di Tulungagung.

"Karena wilayah kami mencakup juga Trenggalek dan Blitar, KPSH juga dijadwalkan di sana bergantian," katanya.

Eri menuturkan, beras yang mereka bawa untuk stabilisasi ketersediaan pasokan dan harga pangan bervariasi mulai Rp8.300/kg untuk beras medium kemasan 50 kilogram, Rp8.600/kg untuk beras medium kemasan 5 kilogram, beras medium plus dengan harga Rp9.000/kg, hingga beras premium dengan harga Rp10 ribu/kg.

Sedangkan gula manis kita yang dibawa bulog dibanderol dengan harga Rp11.500/kg, lebih murah dibanding harga gula pasir di pasaran yang berkisar Rp12 ribu per kilogram.

"Untuk minyak goreng kita jual dengan harga Rp11.800 per liter. Masih lebih murah daripada minyak goreng dengan kualitas yang sama di pasaran," ujar Eri.

Ia memastikan kegiatan operasi pasar atau KPSH itu akan terus dilakukan hingga akhir tahun untuk memastikan fluktuasi harga sembako khususnya beras terkendali dan tidak dipermainkan pasar.  

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019