Petugas gabungan PT KAI (Persero) Daerah Operasi (Daop) 7 Madiun bersama tim Satker Jatim 2 Jalur Ganda Madiun Kedung Banteng melakukan pengecekan guna melihat kesiapan operasional jalur ganda tersebut.
Manager Humas PT KAI (Persero) Daop 7 Madiun Ixfan Hendriwintoko mengatakan pengecekan jalur bersama itu untuk mengawali pelaksanaan uji beban menggunakan lokomotif di jalur ganda tersebut, yakni di lintas jalur baru antara Stasiun Madiun sampai Stasiun Geneng.
"Kegiatan pengecekan jalur ganda bersama satker ini bertujuan untuk memastikan kesiapan dilakukan uji beban. Uji beban itu dilaksanakan mulai Babadan-Geneng," ujar Ixfan kepada wartawan di sela kegiatan pengecekan, Senin.
Menurut dia, pengecekan bersama tersebut juga dilakukan untuk memastikan kelengkapan persinyalan yang akan digunakan serta mengetahui kelayakan kondisi jalur saat dilakukan uji beban nantinya. Dalam artian, apakah sudah sesuai dengan standar operasi yang telah ditetapkan.
Adapun pengecekan bersama petugas KAI Madiun dengan satker tersebut dilakukan dengan menggunakan lori motor untuk memeriksa kesiapan, kelengkapan, dan kondisi jalur yang akan dilakukan uji beban. Uji beban sendiri merupakan proses serangkaian kegiatan pra-pelaksanaan untuk pengoperasian jalur ganda.
Sesuai rencana, jalur ganda Babadan sampai Geneng akan dioperasionalkan pada awal Oktober 2019. Adapun paket JGMK sepanjang 57 kilometer itu dimulai dari KM 164+000 sampai kilometer 221+000. Dari jalur tersebut, sepanjang 28,2 kilometer di antaranya adalah jalur ganda antara Stasiun Babadan-Geneng, Ngawi.
Sesuai informasi, saat ini progres pekerjaan JGMK khususnya pembangunan Stasiun baru (Barat, Paron, Geneng, Kedunggalar, Walikukun) telah mencapai 98 persen. Kekurangan 2 persen itu ada di perbaikan jembatan dan jalur.
Guna keselamatan dan kelancaran proses pengecekan dan uji beban pada lintas tersebut, manajemen PT KAI Daop 7 Madiun bersama pihak satker JGMK telah melakukan sosialisasi ke masyarakat.
Selain itu juga memasang spanduk di sejumlah titik perlintasan. Harapannya agar bisa diketahui masyarakat bahwa jalur baru yang merupakan jalur ganda tersebut akan segera dioperasionalkan.
"Jadi setelah uji beban nanti juga akan dicek ulang lagi sebelum dilakukan pengalihan jalur lama ke baru," kata Ixfan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Manager Humas PT KAI (Persero) Daop 7 Madiun Ixfan Hendriwintoko mengatakan pengecekan jalur bersama itu untuk mengawali pelaksanaan uji beban menggunakan lokomotif di jalur ganda tersebut, yakni di lintas jalur baru antara Stasiun Madiun sampai Stasiun Geneng.
"Kegiatan pengecekan jalur ganda bersama satker ini bertujuan untuk memastikan kesiapan dilakukan uji beban. Uji beban itu dilaksanakan mulai Babadan-Geneng," ujar Ixfan kepada wartawan di sela kegiatan pengecekan, Senin.
Menurut dia, pengecekan bersama tersebut juga dilakukan untuk memastikan kelengkapan persinyalan yang akan digunakan serta mengetahui kelayakan kondisi jalur saat dilakukan uji beban nantinya. Dalam artian, apakah sudah sesuai dengan standar operasi yang telah ditetapkan.
Adapun pengecekan bersama petugas KAI Madiun dengan satker tersebut dilakukan dengan menggunakan lori motor untuk memeriksa kesiapan, kelengkapan, dan kondisi jalur yang akan dilakukan uji beban. Uji beban sendiri merupakan proses serangkaian kegiatan pra-pelaksanaan untuk pengoperasian jalur ganda.
Sesuai rencana, jalur ganda Babadan sampai Geneng akan dioperasionalkan pada awal Oktober 2019. Adapun paket JGMK sepanjang 57 kilometer itu dimulai dari KM 164+000 sampai kilometer 221+000. Dari jalur tersebut, sepanjang 28,2 kilometer di antaranya adalah jalur ganda antara Stasiun Babadan-Geneng, Ngawi.
Sesuai informasi, saat ini progres pekerjaan JGMK khususnya pembangunan Stasiun baru (Barat, Paron, Geneng, Kedunggalar, Walikukun) telah mencapai 98 persen. Kekurangan 2 persen itu ada di perbaikan jembatan dan jalur.
Guna keselamatan dan kelancaran proses pengecekan dan uji beban pada lintas tersebut, manajemen PT KAI Daop 7 Madiun bersama pihak satker JGMK telah melakukan sosialisasi ke masyarakat.
Selain itu juga memasang spanduk di sejumlah titik perlintasan. Harapannya agar bisa diketahui masyarakat bahwa jalur baru yang merupakan jalur ganda tersebut akan segera dioperasionalkan.
"Jadi setelah uji beban nanti juga akan dicek ulang lagi sebelum dilakukan pengalihan jalur lama ke baru," kata Ixfan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019