Beragam kegiatan festival digelar Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, salah satunya 'Jazz Gunung Ijen' yang dilaksanakan Sabtu (21/9/19) malam mengahdirkan artis yang mampu tampil memukau, seperti Yura Yunita dan Tompi.

Musik jaz yang merupakan rangkaian Banyuwangi Festival 2019, ini diselenggarakan di Taman Gandrung Terakota (TGT) kaki Gunung Ijen, Kecamatan Licin. Sederet musisi jaz terbaik menghadirkan aksi yang sangat memukau para penonton.

Panggung terbuka di ketinggian 600 mdpl, Jazz Gunung Ijen memadukan merdunya musik dan keindahan alam, melodi-melodi yang dibawakan Yura Yunita, Tompi, serta Djaduk Ferianto's Rings of Fire feat Endah Larasati mengalun merdu di telinga ribuan pengunjung yang memadati arena amfiteater Taman Gandrung Terakota.

Jazz Gunung Ijen diawali penampilan Yura Yunita, yang mengajak penonton untuk bergoyang mengikuti irama sambil menghentakkan kaki, bertepuk tangan seraya ikut bernyanyi.

Yura membawakan delapan lagu hits-nya, yakni "Apakah kamu", lagu berbahasa Sunda, "Kataji", "Berawal dari tatap", "Buka Hati", "Jangan Kau Pilih Dia", dan "Kita Harus Bahagia". 

"Ini sangat menyenangkan bisa kembali lagi di Banyuwangi, dan malam ini sangat membahagiakan bisa bersama dalam kehangatan dan keharmonisan Jazz Gunung Ijen," kata Yura sembari menyapa penikmat musik jaz.

Setelah penampilan Yura, dilanjutkan Parkdrive band acid-jazz yang memberikan suguhan tak kalah cantik. Duo vokal dari grup ini menyuguhkan alunan jaz, soul, funk dan R&B. Dua penampil ini mulai menghangatkan suasana yang mulai beranjak dingin.

"Benar-benar asyik dan menyenangkan bisa menyaksikan dan menonton musik jaz di gunung malam ini," kata Yudiwati, salah seorang penikmat jaz asal Jakarta.

Perhelatan Jazz Gunung Ijen tahun ini memang terasa spesial, venue jaz mengambil lokasi amfiteater di kawasan Taman Gandrung Terakota di Jiwa Jawa Resort. Amfiteater ini menawarkan pemandangan dengan latar belakang kawasan persawahan berupa ratusan patung penari gandrung, dan tarian khas Banyuwangi, yang tersebar di lahan persawahan di ketinggian 600 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Pada puncak penyelenggaraan musik jaz dan sekaligus yang paling ditunggu oleh penonton milenial malam itu, adalah penampilan Tompi. Tompi memainkan set lagu yang diisi dengan banyak bermain melodi, seperti "Tak Pernah Setengah Hati", "Selalu Denganmu", "Bawa Daku".

Tompi juga menggubah lagu dangdut "Syantik" ke dalam irama jaz, suasana pun semakin menghangat saat Tompi memberikan efek pada warna suaranya sehingga menghasilkan suara yang unik, dan Tompi sesekali mengajak penonton "sketching".

Festival ditutup dengan penampilan Djaduk Ferianto's Ring of Fire Project feat Endah Laras dan Ricad Hutapea.

Aksi Djaduk Ferianto dan kawan-kawan mampu mencuri perhatian penonton, mereka menampilkan komposisi lagu Didi Kempot.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menuturkan bahwa Jazz Gunung Ijen adalah bagian dari 120 ajang festival yang digelar di Banyuwangi dalam setahun.

"Musik adalah salah satu 'event' yang terus kami garap di antara beraneka atraksi seni budaya lainnya. Musik dan seni telah memiliki panggung yang istimewa di Banyuwangi," kata Bupati Anas.

Inisiator Jazz Gunung Ijen sekaligus pemilik Jiwa Jawa Resort, Sigit Pramono menjelaskan bahwa amfiteater ini dibuat sebagai panggung kesenian Banyuwangi, termasuk konser jaz. Mengingat, animo pelaku seni dan penikmat seni di Banyuwangi yang mulai tumbuh.

"Animo menikmati jaz di sini mulai tinggi, ini lantaran Banyuwangi mengusung dua festival jaz setiap tahunnya. Jazz Gunung Ijen sendiri tidak hanya dihadirkan sebagai panggung musik, namun sekaligus  untuk mempromoaikan destinasi daerah, selain Kawah Ijen, juga Taman Gandrung Terakota ini," paparnya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019