Petani tambak yang ada di Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur mengeluhkan kualitas air sungai yang dipenuhi sampah, mengingat air sungai itu juga digunakan sebagai bahan baku pengairan tambak mereka.
Salah satu petani tambak di Sedati Sidoarjo, Mujahidin di Sidoarjo, Rabu mengatakan, saat ini kondisi air sungai banyak sampahnya sehingga banyak petani tambak yang dirugikan akibat kondisi ini.
"Air sungainya sangat jelek, banyak sampah yang terbawa dari hulu sungai, sehingga kami sebagai pengguna aliran sungai di hilir sangat dirugikan," katanya.
Ia menjelaskan, salah satu yang semakin membuat petani tambak jengkel adalah masuknya bangkai binatang yang terbawa di antara sampah-sampah tersebut.
"Jika bangkai-bangkai binatang itu dibiarkan masuk kedalam tambak, maka airnya cepat bau, dan itu berpengaruh pada kualitas produksi ikan di dalam tambak," katanya.
Menurutnya, bangkai binatang yang ikut hanyut bersama sampah itu di antaranya adalah bangkai tikus dan juga bangkai ayam.
"Kami berharap kepada dinas terkait di Pemkab Sidoarjo untuk segera melakukan pembersihan sungai itu, supaya petani tambak tidak bisa beraktivitas seperti semula," katanya.
Ia menjelaskan, kondisi banyak sampah yang terangkut ke dalam aliran sungai itu sudah menjadi langganan setiap tahun, terutama menjelang musim hujan.
"Hampir bisa dipastikan setiap tahun, menjelang musim hujan, sejumlah aliran sungai di Sidoarjo pasti dipenuhi dengan sampah. Padahal bagian hilir, air sungai itu digunakan untuk mengairi tambak," katanya.
Dikonfirmasi terkait permasalahan ini, Kepala Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air (SDA ) Kab Sidoarjo, Sunarti Setyaningsih mengaku akan melakukan pengecekan lokasi sampah di aliran sungai yang dimaksud.
"Siap, segera kami cek," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Salah satu petani tambak di Sedati Sidoarjo, Mujahidin di Sidoarjo, Rabu mengatakan, saat ini kondisi air sungai banyak sampahnya sehingga banyak petani tambak yang dirugikan akibat kondisi ini.
"Air sungainya sangat jelek, banyak sampah yang terbawa dari hulu sungai, sehingga kami sebagai pengguna aliran sungai di hilir sangat dirugikan," katanya.
Ia menjelaskan, salah satu yang semakin membuat petani tambak jengkel adalah masuknya bangkai binatang yang terbawa di antara sampah-sampah tersebut.
"Jika bangkai-bangkai binatang itu dibiarkan masuk kedalam tambak, maka airnya cepat bau, dan itu berpengaruh pada kualitas produksi ikan di dalam tambak," katanya.
Menurutnya, bangkai binatang yang ikut hanyut bersama sampah itu di antaranya adalah bangkai tikus dan juga bangkai ayam.
"Kami berharap kepada dinas terkait di Pemkab Sidoarjo untuk segera melakukan pembersihan sungai itu, supaya petani tambak tidak bisa beraktivitas seperti semula," katanya.
Ia menjelaskan, kondisi banyak sampah yang terangkut ke dalam aliran sungai itu sudah menjadi langganan setiap tahun, terutama menjelang musim hujan.
"Hampir bisa dipastikan setiap tahun, menjelang musim hujan, sejumlah aliran sungai di Sidoarjo pasti dipenuhi dengan sampah. Padahal bagian hilir, air sungai itu digunakan untuk mengairi tambak," katanya.
Dikonfirmasi terkait permasalahan ini, Kepala Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air (SDA ) Kab Sidoarjo, Sunarti Setyaningsih mengaku akan melakukan pengecekan lokasi sampah di aliran sungai yang dimaksud.
"Siap, segera kami cek," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019