Bukit Sikunir yang berada di Desa Sembungan, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, menjadi destinasi favorit wisatawan. Saat berkunjung di negeri di atas awan ini wisatawan dapat mengintip Sang Surya mulai menampakkan diri kala pagi hari.
Bukit itu menjadi salah satu tujuan wisatawan untuk menikmati keindahan matahari terbit. Untuk mencapainya, wisatawan harus rela bangun dini hari dan mendaki bukit. Perlu waktu tempuh sekitar 30 menit untuk sampai bukit dengan panorama 8 gunung itu.
Di Desa Sembungan, banyak warga setempat menjajakan aneka gorengan dan makanan khas hingga kopi khas Dieng jenis Arabika . Makanan itu dapat menjadi penghangat badan, dinikmati sambil mencari arah ke Bukit Sikunir.
Sebelum ke bukit, wisatawan disuguhi eloknya panorama hamparan air Telaga Cebong. Setelah puas menatap keindahan Telaga Cebong, barulah mendaki untuk melihat Sang Surya menyapa bumi.
ANTARA Jatim bersama anggota BKM (badan keswadayaan masyarakat) Desa Wage, Taman, Sidoarjo, Jatim, berkesempatan menikmati destinasi wisata populer di Wonosobo itu sehari usai peringatan HUT Kemerdekaan Ke-74 RI, Minggu (18/8/2019). Pendakian dimulai sekitar pukul 04.00 WIB.
Tempat parkir utama kendaraan bermotor saat itu sudah sesak, sehingga dari parkiran kedua yang berada di Gerbang Desa Sembungan wisatawan harus rela berjalan atau naik ojek yang dikelola masyarakat setempat untuk mencapai titik awal pendakian.
Cukup melelahkan untuk mencapai puncak bukit. Melewati jalan setapak sekitar 800 anak tangga yang terbuat dari batu. Suhu udara saat itu berkisar 5-6 derajat Celcius. Ratusan wisatawan dari berbagai daerah di Tanah Air, khususnya Pulau Jawa, rela berdesakan untuk mencapainya.
Jangan malu untuk istirahat sejenak selama mendaki. Selain berdesakan, pendakian juga cukup melelahkan, meski tidaklah terlalu tinggi.
Jalan perlahan-lahan dan akhirnya sampai juga ke puncak. Bila puncak sudah penuh, pengunjung harus rela turun sedikit di tanah lapang sambil menunggu munculnya Sang Surya.
Usai mencapai lokasi "pengintipan", wisatawan bisa menunggu Sang Surya secara perlahan menampakan diri. Kilatan kamera maupun kamera handphone tampak mulai beraksi mengabadikan Sang Mentari.
Keindahan semburan sinar matahari pagi terlihat dari Gunung Prau dan 7 gunung lainnya. Sangat menawan, karena itu sayang kalau tidak dinikmati dan diabadikan.
Menurut para pengunjung, view terbaik untuk menikmati matahari terbit di Dieng adalah di Gunung Sikunir ini. Gunung atau bukit Sikunir adalah salah satu gunung yang mengelilingi Dataran Tinggi Dieng dengan ketinggian 2.300 meter di atas permukaan laut. Di sini wisatawan bisa pula melihat keindahan Gunung Sindoro, Slamet dan Prau serta barisan gunung lainnya.
Setelah mengintip keindahan matahari terbit, wisatawan juga harus bersabar diri untuk bisa kembali ke kendaraan masing-masing.
Kelelahan pun terbayar sudah dengan panorama menawan kawasan Negeri di Atas Awan ini. Pemandangan nan indah. Hamparan buah serta sayuran berjejer umpak di bukit, dan Telaga Cebong juga memesona.
Konon telaga atau danau ini dinamakan Telaga Cebong karena ada banyak kecebong nya. Danau tersebut berada tidak jauh dari sebuah desa yang bernama Sembungan. Desa ini merupakan desa yang tertinggi di Pulau Jawa, yakni di ketinggian 2.300 meter di atas permukaan air laut.(*)
Video Oleh Chandra Hamdani Noor
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Bukit itu menjadi salah satu tujuan wisatawan untuk menikmati keindahan matahari terbit. Untuk mencapainya, wisatawan harus rela bangun dini hari dan mendaki bukit. Perlu waktu tempuh sekitar 30 menit untuk sampai bukit dengan panorama 8 gunung itu.
Di Desa Sembungan, banyak warga setempat menjajakan aneka gorengan dan makanan khas hingga kopi khas Dieng jenis Arabika . Makanan itu dapat menjadi penghangat badan, dinikmati sambil mencari arah ke Bukit Sikunir.
Sebelum ke bukit, wisatawan disuguhi eloknya panorama hamparan air Telaga Cebong. Setelah puas menatap keindahan Telaga Cebong, barulah mendaki untuk melihat Sang Surya menyapa bumi.
ANTARA Jatim bersama anggota BKM (badan keswadayaan masyarakat) Desa Wage, Taman, Sidoarjo, Jatim, berkesempatan menikmati destinasi wisata populer di Wonosobo itu sehari usai peringatan HUT Kemerdekaan Ke-74 RI, Minggu (18/8/2019). Pendakian dimulai sekitar pukul 04.00 WIB.
Tempat parkir utama kendaraan bermotor saat itu sudah sesak, sehingga dari parkiran kedua yang berada di Gerbang Desa Sembungan wisatawan harus rela berjalan atau naik ojek yang dikelola masyarakat setempat untuk mencapai titik awal pendakian.
Cukup melelahkan untuk mencapai puncak bukit. Melewati jalan setapak sekitar 800 anak tangga yang terbuat dari batu. Suhu udara saat itu berkisar 5-6 derajat Celcius. Ratusan wisatawan dari berbagai daerah di Tanah Air, khususnya Pulau Jawa, rela berdesakan untuk mencapainya.
Jangan malu untuk istirahat sejenak selama mendaki. Selain berdesakan, pendakian juga cukup melelahkan, meski tidaklah terlalu tinggi.
Jalan perlahan-lahan dan akhirnya sampai juga ke puncak. Bila puncak sudah penuh, pengunjung harus rela turun sedikit di tanah lapang sambil menunggu munculnya Sang Surya.
Usai mencapai lokasi "pengintipan", wisatawan bisa menunggu Sang Surya secara perlahan menampakan diri. Kilatan kamera maupun kamera handphone tampak mulai beraksi mengabadikan Sang Mentari.
Keindahan semburan sinar matahari pagi terlihat dari Gunung Prau dan 7 gunung lainnya. Sangat menawan, karena itu sayang kalau tidak dinikmati dan diabadikan.
Menurut para pengunjung, view terbaik untuk menikmati matahari terbit di Dieng adalah di Gunung Sikunir ini. Gunung atau bukit Sikunir adalah salah satu gunung yang mengelilingi Dataran Tinggi Dieng dengan ketinggian 2.300 meter di atas permukaan laut. Di sini wisatawan bisa pula melihat keindahan Gunung Sindoro, Slamet dan Prau serta barisan gunung lainnya.
Setelah mengintip keindahan matahari terbit, wisatawan juga harus bersabar diri untuk bisa kembali ke kendaraan masing-masing.
Kelelahan pun terbayar sudah dengan panorama menawan kawasan Negeri di Atas Awan ini. Pemandangan nan indah. Hamparan buah serta sayuran berjejer umpak di bukit, dan Telaga Cebong juga memesona.
Konon telaga atau danau ini dinamakan Telaga Cebong karena ada banyak kecebong nya. Danau tersebut berada tidak jauh dari sebuah desa yang bernama Sembungan. Desa ini merupakan desa yang tertinggi di Pulau Jawa, yakni di ketinggian 2.300 meter di atas permukaan air laut.(*)
Video Oleh Chandra Hamdani Noor
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019