Pertunjukan Sendratari Meras Gandrung dalam gelaran Festival Lembah Ijen di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu, menjadi atraksi menarik tersendiri dan juga menjadi daya pikat wisatawan.

Festival Lembah Ijen yang rutin digelar setiap bulan di kaki Gunung Ijen, tepatnya di Desa Tamansari, Kecamatan Licin, itu tidak hanya atraksi seni yang memukau wisatawan, namun Taman Gandrung Terakota yang menjadi area pertunjukan juga jadi magnet bagi para pengunjung.

Tiga kepala daerah lintas kepulauan di Indonesia, yakni Bupati Tapanuli Selatan Syahrul M Pasaribu, Bupati Manggarai Deno Kamelus, dan Bupati Konawe Kepulauan Sulawesi Tenggara, Amrullah yang tengah berkunjung ke Banyuwangi, menyempatkan diri menonton gelaran Festival Lembah Ijen.

"Luar biasa bagus, pertunjukan ini bisa jadi sumber inspirasi bagi kami bagaimana melestarikan budaya lokal dan mengembangkan ekonomi rakyat. Lewat atraksi semacam ini, orang makin kenal dengan kebudayaan lokal setempat. Seperti ini kan kami akhirnya tahu kisah Gandrung yang sangat identik Banyuwangi ini," kata Syahrul M Pasaribu Bupati Tapanuli Selatan, Sumatera Selatan.

Atraksi seni ini dikemas dalam sebuah kegiatan Festival Lembah Ijen, dan Sendratari Meras Gandrung merupakan sebuah pertunjukkan drama minim dialog, yang dalam bentuk tari tradisional yang mengisahkan tentang perjalanan penari menjadi seorang "Gandrung", dan penari tidak hanya dituntut menjadi seorang penari profesional, namun juga harus bisa menjadi sinden.

Pertunjukan ini diiringi oleh musik gamelan dan melibatkan hingga puluhan pemain yang mengenakan kostum Suku Osing (suku lokal setempat) dengan paduan kain batik sebagai ciri khasnya.

Selama satu jam, pengunjung disuguhi atraksi memukau suara indah pesinden dan para penari yang berusia dari 6 tahun hingga 60 tahun.

Dan atraksi ini digelar di sebuah amfiteater terbuka yang berada di Taman Gandrung Terakota di kawasan Jiwa Jawa Resort.

Bupati Banyuwangi Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang mengatakan pemerintah daerah terus mendorong proses regenerasi seni dan budaya di Banyuwangi, salah satunya dengan rutin menggelar pertunjukan seni yang melibatkan anak-anak muda.

"Kebudayaan ini harus tetap lestari di tengah kemajuan daerah kami. Seni dan budaya daerah adalah identitas bangsa, sekaligus kekayaan bangsa yang perlu kita jaga dan tetap dihidupkan oleh generasi muda. Kolaborasi dengan pihak swasta seperti inilah salah satu upaya yang kita lakukan untuk tetap melestarikan budaya," kata Anas.

Selain jadi ajang regenerasi budaya, lanjut Bupati Anas, Festival Lembah Ijen juga menjadi instrumen untuk mempromosikan kebudayaan Banyuwangi kepada khalayak luas.

"Ajang ini tidak sekedar untuk mencetak bibit-bibit penari baru, tapi juga untuk promosi kearifan lokal warga setempat dan juga melestarikan kebudayaan Banyuwangi, terutama gandrung yang kini telah digandrungi masyarakat," paparnya.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019