Wakil Presiden Jusuf Kalla menerima kunjungan tokoh-tokoh lintas agama dari Myanmar di Kantor Wapres Jakarta, Senin, untuk berdiskusi mengenai toleransi dan kerukunan antarumat beragama di kedua negara.
Kedatangan rombongan tokoh lintas agama tersebut merupakan bentuk kerja sama dengan Indonesia Inter-Religious Council (IRC) yang diprakarsai oleh Din Syamsuddin.
“Hari ini delegasi dari para tokoh lintas agama Myanmar hadir di Indonesia dalam rangka untuk memahami pengalaman Indonesia membangun kerukunan antarumat beragama,” kata Din Syamsuddin usai pertemuan dengan Wapres Jusuf Kalla.
Din menjelaskan dalam pertemuan tersebut Wapres JK mengatakan bahwa keberagaman di Indonesia menjadi pemersatu kehidupan antarumat, selain juga menerapkan ajaran agama moderat termasuk Islam wasathiyah.
“Penyampaian Pak Wapres pada intinya kerukunan antarumat beragama di Indonesia, karena kita semua memiliki Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, dan juga agama-agama di Indonesia mengajarkan ajaran yang moderat,” jelasnya.
Dengan ideologi dan ajaran agama yang moderat itu, maka Indonesia diharapkan dapat menjadi model kerukunan antarumat beragama di negara-negara dengan beragam latar belakang agama.
“Pelajaran ini dilirik oleh dunia dan diharapkan nanti bisa menjadi model kerukunan antarumat beragama tingkat dunia,” kata Din.
Sementara itu, Pimpinan Delegasi Kardinal Charles Bo mengapresiasi pertemuan tersebut dan berharap dapat belajar dari Indonesia mengenai kesetaraan hidup beragama.
“Kami melihat banyak pengalaman bagaimana di negara mayoritas muslim ini menjaga kesetaraan tanpa diskriminasi untuk semua agama,” ujar Kardinal Charles. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019