Atraksi delapan penerjun payung dari TNI Angkatan Udara menandai pembukaan Pengenalan Studi Mahasiswa Baru (Pesmaba) Universitas Muhammadiyah Malang 2019 yang digelar di lapangan helipad kampus setempat, Senin.
Kedelapan penerjun profesional dari TNI Angkatan Udara Abdulrachman Saleh ini adalah Lettu Pas Archie Arpega, Serma Supriyadi, Serka Agus W, Serka Dahwit, Kopda Jainu, yang berasal dari Batalyon Komando 464 Paskhas serta Sertu Edi Gusyono, Serda Ari Pujo, dan Serda Agung Prayitno dari Denmatra 2 Paskhas.
Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara (Danlanud) Abdulrachman Saleh Marsekal Pertama TNI Hesly Paat yang diberi kehormatan dengan didapuk sebagai inspektur upacara pembukaan.
"Saya menyampaikan ucapan selamat kepada para mahasiswa dan mahasiswi baru UMM, karena di satu sisi predikat mahasiswa merupakan suatu kebanggaan, namun di sisi lain menuntut kemandirian dan kedewasaan guna mewujudkan cita-cita sebagai sarjana yang berguna bagi diri sendiri, keluarga, agama dan negara di masa depan," ujar Hesly Paat saat membuka Pesmaba UMM di kampus setempat.
Di hadapan 7.611 mahasiswa baru UMM dan 93 mahasiswa asing yang berasal dari 24 negara, rektor UMM beserta jajarannya, serta Civitas Akademika UMM, empat dari delapan penerjun berhasil mengibarkan Sang Saka Merah Putih yang menghiasi langit yang ada di sekitaran Kampus Putih.
Selain itu, dibawakan pula bendera Muktamar Muhammadiyah, bendera UMM dan tidak lupa bendera bertuliskan Pesmaba."Inilah orientasi yang hendak kami ciptakan, sehingga generasi yang masuk menjadi mahasiswa baru tentu harus kita sikapi berbeda dengan generasi sebelumnya," ucapnya.
"Mereka adalah generasi milenial, yang akan hidup dalam dunia teknologi. Oleh karena itu, perubahan mindset seluruh warga UMM telah kita siapkan untuk menyambut itu," kata Rektor UMM, Dr Fauzan.
Usai upacara pembukaan, acara dilanjutkan resepsi pembukaan Pesmaba di Hall Dome UMM. Perhelatan diisi dengan orasi ilmiah oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir, dan dihadiri Ketua Badan Pembina Harian UMM yang juga anggota Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia Prof A. Malik Fadjar serta Mendikbud Muhadjir Effendy.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Kedelapan penerjun profesional dari TNI Angkatan Udara Abdulrachman Saleh ini adalah Lettu Pas Archie Arpega, Serma Supriyadi, Serka Agus W, Serka Dahwit, Kopda Jainu, yang berasal dari Batalyon Komando 464 Paskhas serta Sertu Edi Gusyono, Serda Ari Pujo, dan Serda Agung Prayitno dari Denmatra 2 Paskhas.
Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara (Danlanud) Abdulrachman Saleh Marsekal Pertama TNI Hesly Paat yang diberi kehormatan dengan didapuk sebagai inspektur upacara pembukaan.
"Saya menyampaikan ucapan selamat kepada para mahasiswa dan mahasiswi baru UMM, karena di satu sisi predikat mahasiswa merupakan suatu kebanggaan, namun di sisi lain menuntut kemandirian dan kedewasaan guna mewujudkan cita-cita sebagai sarjana yang berguna bagi diri sendiri, keluarga, agama dan negara di masa depan," ujar Hesly Paat saat membuka Pesmaba UMM di kampus setempat.
Di hadapan 7.611 mahasiswa baru UMM dan 93 mahasiswa asing yang berasal dari 24 negara, rektor UMM beserta jajarannya, serta Civitas Akademika UMM, empat dari delapan penerjun berhasil mengibarkan Sang Saka Merah Putih yang menghiasi langit yang ada di sekitaran Kampus Putih.
Selain itu, dibawakan pula bendera Muktamar Muhammadiyah, bendera UMM dan tidak lupa bendera bertuliskan Pesmaba."Inilah orientasi yang hendak kami ciptakan, sehingga generasi yang masuk menjadi mahasiswa baru tentu harus kita sikapi berbeda dengan generasi sebelumnya," ucapnya.
"Mereka adalah generasi milenial, yang akan hidup dalam dunia teknologi. Oleh karena itu, perubahan mindset seluruh warga UMM telah kita siapkan untuk menyambut itu," kata Rektor UMM, Dr Fauzan.
Usai upacara pembukaan, acara dilanjutkan resepsi pembukaan Pesmaba di Hall Dome UMM. Perhelatan diisi dengan orasi ilmiah oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir, dan dihadiri Ketua Badan Pembina Harian UMM yang juga anggota Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia Prof A. Malik Fadjar serta Mendikbud Muhadjir Effendy.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019