Gubernur Papua Lukas Enembe dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa gagal menemui penghuni asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan Surabaya pada Selasa malam, karena ditolak masuk.
Saat rombongan yang berangkat dari Gedung Negara Grahadi tiba, puluhan mahasiswa dari dalam asrama mendekat ke pagar dan berteriak-teriak agar tidak masuk.
"Ini mama, mama gubernur, mama gubernur," teriak perwakilan rombongan dari luar pagar memberitahu ke penghuni bahwa yang hadir adalah rombongan gubernur.
Namun, suasana semakin tak kondusif saat penghuni asrama semakin mendekat ke pagar dan terus meminta rombongan meninggalkan asrama.
Petugas keamanan gubernur meminta Khofifah Indar Parawansa dan Lukas Enembe kembali masuk ke mobil, termasuk meminta rombongan lainnya menjauh dari pagar.
Sementara di pagar asrama, terdapat spanduk putih bertuliskan "Siapapun yang datang kami tolak" yang sudah terpasang sejak beberapa hari lalu.
Turut hadir pada rombongan tersebut Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan dan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI R. Wisnoe Prasetja Boedi.
Usai rombongan meninggalkan lokasi, penghuni asrama Papua memasang spanduk di pagar bertuliskan "Lepas Garuda" dan "Referendum is Solution".
Sementara itu, arus lalu lintas di Jalan Kalasan sekitar asrama sempat ditutup total bagi pengendara umum, dan situasi masih tampak aman terkendali.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Saat rombongan yang berangkat dari Gedung Negara Grahadi tiba, puluhan mahasiswa dari dalam asrama mendekat ke pagar dan berteriak-teriak agar tidak masuk.
"Ini mama, mama gubernur, mama gubernur," teriak perwakilan rombongan dari luar pagar memberitahu ke penghuni bahwa yang hadir adalah rombongan gubernur.
Namun, suasana semakin tak kondusif saat penghuni asrama semakin mendekat ke pagar dan terus meminta rombongan meninggalkan asrama.
Petugas keamanan gubernur meminta Khofifah Indar Parawansa dan Lukas Enembe kembali masuk ke mobil, termasuk meminta rombongan lainnya menjauh dari pagar.
Sementara di pagar asrama, terdapat spanduk putih bertuliskan "Siapapun yang datang kami tolak" yang sudah terpasang sejak beberapa hari lalu.
Turut hadir pada rombongan tersebut Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan dan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI R. Wisnoe Prasetja Boedi.
Usai rombongan meninggalkan lokasi, penghuni asrama Papua memasang spanduk di pagar bertuliskan "Lepas Garuda" dan "Referendum is Solution".
Sementara itu, arus lalu lintas di Jalan Kalasan sekitar asrama sempat ditutup total bagi pengendara umum, dan situasi masih tampak aman terkendali.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019