Indonesia meraih empat medali emas dalam Kejuaraan Dunia Para-Badminton 2019 di Basel, Swiss.

Manajer tim para badminton Indonesia Sapta Kunta Purnama yang ditemui seusai upacara pengalungan medali di St. Jakobshalle, Basel, Minggu, mengaku cukup puas dengan hasil tersebut.

"Sejauh ini sesuai harapan kita mendapat empat emas, tiga perak, empat peruggu. Empat emas itu memang sesuai target," ujarnya.

Medali emas diperoleh oleh Deva Anrimusthi dari nomor tunggal SU5, Leani ratri oktila (tunggal SL4), Hari S/ Leani Ratri (ganda campuran SL3-4SU5) dan pasangan Deva A/Hafiz B (ganda SU5).

Sementara medali perak didapat Suryo N dan nomor tunggal SU5 dan pasangan Leani R/Khalimatus dari nomor ganda SL3-4-SU5.

Adapun medali perunggu dari Fredy S (tunggal SL4), Khalimatus (tunggal SL4), Ukun R (tunggal SL3), serta pasangan Ukun R/Hari S (ganda SL3-4).

Sapta mengatakan bahwa tujuan tim Indonesia mengikuti Kejuaraan Dunia Para-Badminton adalah untuk mengetahui kekuatan para-badminton dunia yang tujuan utamanya adalah Paralympic Tokyo 2020.

Sejauh ini kata dia, China masih yang terkuat.

Setelah Kejuaraan Dunia ini, kata Sapta, tim para-badminton akan mengikuti kejuaraan China Open di Beijing dan Japan Open di Tokyo.

Kejuaraan Dunia Para Badminton digelar bersamaan dengan Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis BWF. (*)



 

Pewarta: Fitri Supratiwi

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019