Pemerintah Provinsi Jawa Timur berharap mendapatkan konfirmasi lebih awal terkait keahlian khusus untuk mendukung tenaga kerja di kawasan "Java Integrated Industrial and Port Estate" (JIIPE) di Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
"Kami ingin mencocokkan specific skill (keahlian khusus) yang dibutuhkan seperti apa supaya tenaga kerja bisa dipersiapkan sejak awal," ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di sela meninjau kawasan JIPPE di Gresik, Kamis.
Ia mengatakan akan mempersiapkan tenaga kerja dengan melibatkan lulusan SMA, SMK, Madrasah Aliyah, termasuk lulusan D1 sampai D3, S2 dan seterusnya.
Bagi Pemprov Jatim, JIIPE yang saat ini berproses menjadi kawasan industri, pelabuhan, perumahan, wisata dan perhotelan bisa bekerja sama dalam proses rekrutmen tenaga kerja.
Karena itulah, kata dia, pemetaan dilakukan lebih dini sehingga akan bisa menjadi informasi baginya untuk lebih fokus dalam bidang penyaluran tenaga kerja.
Sementara itu, Gubernur Jatim juga mengatakan setiap proses limbah di kawasan industri mudah dikontrol karena tidak mungkin membuang limbah itu ke laut karena ada pengawasan.
"Tidak mungkin limbah, apalagi limbah B3 akan dibuang ke laut karena proses pengelolaannya dilakukan di dalam," ucapnya.
JIIPE merupakan kawasan terintegrasi dengan total area 3.000 hektare yang terdiri dari kawasan industri, pelabuhan umum multifungsi dan hunian berkonsep kota mandiri sekaligus menjadi kawasan percontohan bagi pengembangan industri di Indonesia.
Kawasan industri JIIPE seluas 1.761 hektare dengan fasilitas pelabuhan laut dalam seluas 400 hektare dan hunian dengan konsep kota mandiri di areal 800 hektare.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Kami ingin mencocokkan specific skill (keahlian khusus) yang dibutuhkan seperti apa supaya tenaga kerja bisa dipersiapkan sejak awal," ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di sela meninjau kawasan JIPPE di Gresik, Kamis.
Ia mengatakan akan mempersiapkan tenaga kerja dengan melibatkan lulusan SMA, SMK, Madrasah Aliyah, termasuk lulusan D1 sampai D3, S2 dan seterusnya.
Bagi Pemprov Jatim, JIIPE yang saat ini berproses menjadi kawasan industri, pelabuhan, perumahan, wisata dan perhotelan bisa bekerja sama dalam proses rekrutmen tenaga kerja.
Karena itulah, kata dia, pemetaan dilakukan lebih dini sehingga akan bisa menjadi informasi baginya untuk lebih fokus dalam bidang penyaluran tenaga kerja.
Sementara itu, Gubernur Jatim juga mengatakan setiap proses limbah di kawasan industri mudah dikontrol karena tidak mungkin membuang limbah itu ke laut karena ada pengawasan.
"Tidak mungkin limbah, apalagi limbah B3 akan dibuang ke laut karena proses pengelolaannya dilakukan di dalam," ucapnya.
JIIPE merupakan kawasan terintegrasi dengan total area 3.000 hektare yang terdiri dari kawasan industri, pelabuhan umum multifungsi dan hunian berkonsep kota mandiri sekaligus menjadi kawasan percontohan bagi pengembangan industri di Indonesia.
Kawasan industri JIIPE seluas 1.761 hektare dengan fasilitas pelabuhan laut dalam seluas 400 hektare dan hunian dengan konsep kota mandiri di areal 800 hektare.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019