Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta generasi milenial, khususnya yang ada di Jawa Timur, untuk meneruskan perjuangan para pejuang Indonesia dalam dunia ekonomi digital.

Khofifah menjelaskan, perjuangan para pejuang Indonesia antara dahulu dengan saat ini jelas berbeda. Dulu, para pejuang tersebut harus berhadapan dengan penjajah asing demi kemerdekaan Republik Indonesia.

"Para pejuang, dulu mereka berjuang secara fisik. Sekarang, melalui perjuangan ekonomi digital, berbeda," kata Khofifah, usai menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun Ke-70 Veteran Nasional di Kota Batu, Jawa Timur, Selasa.

Khofifah menjelaskan, salah satu contoh bentuk perjuangan ekonomi digital adalah, produk-produk yang ada pada platform jual beli daring di Indonesia mendapatkan persaingan ketat dari produk luar negeri yang memiliki harga murah.

Menurut Khofifah, dalam upaya untuk menjaga daya saing produk dalam negeri dari serbuan barang impor melalui platform perdagangan dalam jaringan atau daring (online), perlu ada penerapan besaran pajak yang berbeda.

"Besaran pajak antara barang asing yang melalui perdagangan online, dengan barang dalam negeri itu pajaknya berbeda," ujar Khofifah.

Khofifah menambahkan, dengan adanya proteksi seperti itu, maka pada era digital seperti saat ini, akan tetap memberikan ruang terhadap produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan industri kecil menengah (IKM) untuk bisa terus berkembang.

"Itu salah satu cara membela merah putih dan NKRI. Tentu saja itu berbeda dengan perjuangan para pejuang terdahulu kita," ujar Khofifah.

Para milenial, lanjut Khofifah, diharapkan bisa masuk ke era ekonomi digital dan tetap menjaga NKRI serta Pancasila.

Dengan mereka terjun dalam dunia ekonomi digital, diharapkan bisa meningkatkan daya saing produk dalam negeri agar mampu bersaing dengan produk asal luar negeri.

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019