Plt Bupati Tulungagung Maryoto Birowo berjanji akan mengefektifkan kinerja jajarannya usai resmi dilantik sebagai Bupati Tulungagung untuk periode jabatan 2018-2023 oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Selasa (13/8).
"Yang terpenting setelah dilantik nanti ya mengintensifkan kerja ya. Nanti akan kami tekankan, mari bekerja lebih solid. SDM yang sudah digarap dioptimalkan," kata Maryoto Birowo saat dikonfirmasi wartawan di Tulungagung, Senin.
Menurutnya, struktur dan sistem kerja di lingkup Pemkab Tulungagung sudah tertata apik.
Apalagi rata-rata pejabat di semua lapis eselon telah memiliki pengalaman cukup, sehingga ia berharap semua modal itu bisa lebih dipacu lagi untuk bekerja lebih efektif, efisien dan mencapai target rencana pembangunan jangka pendek dan menengah yang telah disusun dalam rencana strategis daerah.
Terkait banyaknya OPD (organisasi perangkat daerah) yang kosong, Maryoto mengatakan sudah dimintakan izin kepada Gubernur Jatim dan selanjutnya tinggal mengisi formasinya sesuai kapasitas serta kompetensi pejabat yang dipilih.
"Penilaian sesuai pansel kan sudah ada, dan itu kekuatan pansel kan dua tahun. Kalau sudah habis ya nanti diikutkan pansel lagi. Nanti (jelasnya) tanya ke Komisi ASN," katanya.
Di lingkup Pemkab Tulungagung jumlah eselon II yang kosong ada di sembilan OPD. Di level eselon III dan IV menurut Maryoto ada lebih banyak lagi.
Maryoto menargetkan seluruh formasi yang kosong itu bisa segera diisi maksimal awal September, sehingga roda pemerintahan dan layanan publik bisa berjalan baik.
Maryoto Birowo sendiri yang selama ini berstatus Plt Bupati menggantikan sementara posisi Bupati Tulungagung terpilih Sahri Mulyo yang menjadi tersangka oleh KPK karena terjerat kasus korupsi, dijadwalkan dilantik menjadi bupati definitif pada Selasa (13/8) pagi di gedung Grahadi, Surabaya.
Pelantikan akan dipimpin langsung oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Yang terpenting setelah dilantik nanti ya mengintensifkan kerja ya. Nanti akan kami tekankan, mari bekerja lebih solid. SDM yang sudah digarap dioptimalkan," kata Maryoto Birowo saat dikonfirmasi wartawan di Tulungagung, Senin.
Menurutnya, struktur dan sistem kerja di lingkup Pemkab Tulungagung sudah tertata apik.
Apalagi rata-rata pejabat di semua lapis eselon telah memiliki pengalaman cukup, sehingga ia berharap semua modal itu bisa lebih dipacu lagi untuk bekerja lebih efektif, efisien dan mencapai target rencana pembangunan jangka pendek dan menengah yang telah disusun dalam rencana strategis daerah.
Terkait banyaknya OPD (organisasi perangkat daerah) yang kosong, Maryoto mengatakan sudah dimintakan izin kepada Gubernur Jatim dan selanjutnya tinggal mengisi formasinya sesuai kapasitas serta kompetensi pejabat yang dipilih.
"Penilaian sesuai pansel kan sudah ada, dan itu kekuatan pansel kan dua tahun. Kalau sudah habis ya nanti diikutkan pansel lagi. Nanti (jelasnya) tanya ke Komisi ASN," katanya.
Di lingkup Pemkab Tulungagung jumlah eselon II yang kosong ada di sembilan OPD. Di level eselon III dan IV menurut Maryoto ada lebih banyak lagi.
Maryoto menargetkan seluruh formasi yang kosong itu bisa segera diisi maksimal awal September, sehingga roda pemerintahan dan layanan publik bisa berjalan baik.
Maryoto Birowo sendiri yang selama ini berstatus Plt Bupati menggantikan sementara posisi Bupati Tulungagung terpilih Sahri Mulyo yang menjadi tersangka oleh KPK karena terjerat kasus korupsi, dijadwalkan dilantik menjadi bupati definitif pada Selasa (13/8) pagi di gedung Grahadi, Surabaya.
Pelantikan akan dipimpin langsung oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019