Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa indeks pembangunan manusia (IPM) di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Tahun 2018 mencapai 65,96 dan pembangunan manusia di wilayah setempat terus mengalami kemajuan dibandingkan tahun sebelumnya.

"Pada Tahun 2017 tercatat IPM Kabupaten Jember mencapai 64,96 dan selanjutnya pada Tahun 2018 mencapai 65,96 atau tumbuh sekitar 1 persen," kata Kepala BPS Jember Arif Joko Sutejo di Jember, Selasa.

Selama periode 2017 hingga 2018, lanjut dia, komponen pembentuk IPM juga mengalami peningkatan. Bayi yang baru lahir memiliki peluang untuk hidup hingga 68,74 tahun, meningkat 0,2 tahun, kemudian anak-anak usia 7 tahun memiliki peluang untuk bersekolah selama 13,21 tahun, meningkat 0,42 tahun.

Sementara itu, penduduk usia 25 tahun ke atas secara rata-rata telah menempuh pendidikan selama 6,07 tahun juga meningkat 0,01 tahun, kemudian pengeluaran per kapita yang disesuaikan (harga konstan 2012) telah mencapai Rp9,090 juta, meningkat Rp392 ribu dibandingkan tahun sebelumnya.

Bila dibandingkan dengan kabupaten sekitar, seperti Lumajang, Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo dan Probolinggo, maka IPM Kabupaten Jember Tahun 2018 sebesar 65,96 berada di bawah Banyuwangi yang tercatat sebesar 70,06 dan terendah di Kabupaten Lumajang 64,83.

"Lima kabupaten wilayah timur Pulau Jawa, yakni Lumajang, Jember, Bondowoso, Situbondo, dan Probolinggo tercatat mempunyai IPM berkategori 'sedang', namun untuk Banyuwangi mulai meningkat pada kategori tinggi," tuturnya.

Arif mengatakan pembangunan manusia di Kabupaten Jember secara konsisten mengalami kemajuan selama periode 2011-2018, yakni tercatat dari 60,64 (2011) meningkat menjadi 65,96 (2018) atau selama periode tersebut tumbuh 1,54 poin persen.

"Hal itu menunjukkan upaya Pemkab Jember dalam meningkatkan pembangunan manusia cukup berhasil, namun peringkat IPM Jember belum bergeser dari tahun sebelumnya, yakni berada pada posisi 31 di Jawa Timur," katanya.

Kendati demikian, lanjut dia, Pemerintah Kabupaten Jember tetap perlu meningkatkan kinerja pembangunan manusianya menjadi lebih baik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

"Pencapaian pembangunan manusia diukur dengan memerhatikan tiga aspek esensial, yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak. Oleh karena itu, peningkatan capaian IPM tidak terlepas dari peningkatan setiap komponennya," ujarnya.

Ia menjelaskan meningkatnya pembangunan manusia di Kabupaten Jember setiap tahunnya karena adanya kenaikan masing-masing komponen pembentuknya, yakni umur harapan hidup (UHH), harapan lama sekolah (HLS), rata-rata lama sekolah (RLS) dan pengeluaran per kapita (yang disesuaikan).

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019