PT Semen Indonesia (Persero) Tbk membukukan kenaikan pendapatan sebesar 22,9 persen pada semester I/2019 menjadi Rp16,35 triliun dibandingkan periode yang sama 2018.

Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan PT Semen Indoensia Sigit Wahono dalam keterangan tertulis yang diterima di Surabaya, Jawa Timur, Rabu, mengatakan ebitda (earnings before interest, taxes, depretiation, and amortization) perseroan juga meningkat 21,9 persen menjadi Rp3,17 triliun.

"Kenaikan pendapatan dan ebitda ini merupakan hasil dari terintegrasinya PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) yang dahulu PT Holcim Indonesia Tbk sejak Februari 2019," kata Sigit.

Laba bersih perseroan di semester pertama tercatat sebesar Rp485 miliar atau mengalami penurunan dari periode yang sama tahun 2018 sebesar Rp971 miliar, karena ada peningkatan beban bunga.

"Ke depan melalui program integrasi, cost transformation, dan refinancing, kinerja keuangan perseroan diharapkan akan meningkat. Salah satunya perseroan telah melakukan program refinancing untuk menurunkan beban bunga pinjaman," tuturnya.

Sementara itu, terkait melemahnya permintaan semen di Indonesia pada semester I tahun 2019 juga dialami oleh Semen Indonesia.

Sigit mengatakan, volume penjualan semen domestik perseroan di luar SBI juga mengalami penurunan 5,8 persen menjadi 11,1 juta ton dibandingkan periode yang sama tahun 2018.

Namun demikian, untuk penjualan ekspor perseroan di luar SBI yang berasal dari Indonesia mengalami peningkatan sebesar 2 persen menjadi 1,5 juta ton, sedangkan penjualan domestik SBI menurun 2,4 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019