Pemerintah Kota Surabaya memberikan perhatian khusus kepada para pelaku startup atau bisnis rintisan di Kota Pahlawan, Jawa Timur, agar mampu mengembangkan dan melebarkan usaha, baik dari segi bidang jasa maupun dari segi produk.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Surabaya, Selasa, mengatakan pihaknya telah beberapa kali melakukan pendampingan kepada Startup Surabaya di Koridor Co-working Space, Gedung Siola lantai 3 Surabaya, agar pelaku industri kreatif ini lebih cepat dalam mengembangkan usaha.
"Pengembangan itu memang sangat dibutuhkan dan harus dilakukan, tidak cuma satu. Tapi bagaimana satu itu bisa menjadi banyak," katanya.
Menurut dia, berbagai upaya yang dilakukan selama ini tidak mudah karena harus melalui proses panjang. Oleh karena itu, ia meminta kepada para pelaku startup yang baru saja merintis usaha supaya tidak mudah menyerah dan tidak hanya berkutat pada itu-itu saja.
Selain itu, lanjut dia, para pelaku startup harus memiliki keberanian dalam mengambil keputusan agar bisa berkembang.
"Saya sampaikan ke mereka kalau kalian kesulitan lakukan kolaborasi. Sekarang sudah zamannya era kolaborasi. Saya sering dihadapkan pada kesulitan, namun itu tak lantas membuat saya patah begitu saja. Saya berpikir cara-cara yang lain, bahkan kadang cara yang dipikir orang itu tidak bisa," ujarnya.
Menurut dia, untuk mengembangkan usaha di semua jenis bidang, hanya satu kuncinya yaitu berpikir terus menerus. Sebagai contoh, ia menceritakan salah satu residen yang menempati Koridor Co-working Space bernama Riliv.
Riliv saat ini sudah dikenal di beberapa negara asing sebagai aplikasi yang menangani tentang jasa konsultasi psikologi berbasis daring.
"Saya paksa Riliv itu untuk terus bergerak karena saya tahu pangsa pasarnya, sampailah seperti sekarang ini, bisa ditanyakan langsung," katanya.
Selain itu, Risma juga memahami permasalahan yang dihadapi para peserta startup yakni kesulitan investor. Untuk itu, Risma pun langsung menghubungkan ke dinas-dinas terkait untuk membukakan akses dengan mudah.
"Saya akan mencoba membantu mendapatkan investor asal waktunya tidak mendadak, dan kalau memang itu sangat diperlukan saya siap," katanya.
Ia pun meminta para pelaku startup itu untuk mencari alternatif-alternatif lain saat mengalami kebuntuan, hingga akhirnya ditemukan jalan keluar yang bisa mencapai tujuan. Namun begitu, ia meminta kepada para pelaku startup itu untuk tidak sombong apabila sudah meraih kesuksesan.
"Ingatlah di atas langit masih ada langit, dan terus seperti itu. Tetaplah rendah hati anak-anakku dan ingatlah pesan-pesan ibu dari tadi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Surabaya, Selasa, mengatakan pihaknya telah beberapa kali melakukan pendampingan kepada Startup Surabaya di Koridor Co-working Space, Gedung Siola lantai 3 Surabaya, agar pelaku industri kreatif ini lebih cepat dalam mengembangkan usaha.
"Pengembangan itu memang sangat dibutuhkan dan harus dilakukan, tidak cuma satu. Tapi bagaimana satu itu bisa menjadi banyak," katanya.
Menurut dia, berbagai upaya yang dilakukan selama ini tidak mudah karena harus melalui proses panjang. Oleh karena itu, ia meminta kepada para pelaku startup yang baru saja merintis usaha supaya tidak mudah menyerah dan tidak hanya berkutat pada itu-itu saja.
Selain itu, lanjut dia, para pelaku startup harus memiliki keberanian dalam mengambil keputusan agar bisa berkembang.
"Saya sampaikan ke mereka kalau kalian kesulitan lakukan kolaborasi. Sekarang sudah zamannya era kolaborasi. Saya sering dihadapkan pada kesulitan, namun itu tak lantas membuat saya patah begitu saja. Saya berpikir cara-cara yang lain, bahkan kadang cara yang dipikir orang itu tidak bisa," ujarnya.
Menurut dia, untuk mengembangkan usaha di semua jenis bidang, hanya satu kuncinya yaitu berpikir terus menerus. Sebagai contoh, ia menceritakan salah satu residen yang menempati Koridor Co-working Space bernama Riliv.
Riliv saat ini sudah dikenal di beberapa negara asing sebagai aplikasi yang menangani tentang jasa konsultasi psikologi berbasis daring.
"Saya paksa Riliv itu untuk terus bergerak karena saya tahu pangsa pasarnya, sampailah seperti sekarang ini, bisa ditanyakan langsung," katanya.
Selain itu, Risma juga memahami permasalahan yang dihadapi para peserta startup yakni kesulitan investor. Untuk itu, Risma pun langsung menghubungkan ke dinas-dinas terkait untuk membukakan akses dengan mudah.
"Saya akan mencoba membantu mendapatkan investor asal waktunya tidak mendadak, dan kalau memang itu sangat diperlukan saya siap," katanya.
Ia pun meminta para pelaku startup itu untuk mencari alternatif-alternatif lain saat mengalami kebuntuan, hingga akhirnya ditemukan jalan keluar yang bisa mencapai tujuan. Namun begitu, ia meminta kepada para pelaku startup itu untuk tidak sombong apabila sudah meraih kesuksesan.
"Ingatlah di atas langit masih ada langit, dan terus seperti itu. Tetaplah rendah hati anak-anakku dan ingatlah pesan-pesan ibu dari tadi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019