Puluhan dokter mata dari berbagai daerah di Indonesia mendalami teknik operasi katarak modern fakoelmusifikasi (Phacoemulsification) melalui pelatihan yang diberikan Klinik Mata Utama di Surabaya, Minggu.

Direktur Utama Klinik Mata Utama dr Uyik Unari, SpM(K) di sela pelatihan mengatakan pelatihan teknik pacho menjadi upaya dokter mata untuk memperbarui pengetahuan dan kemampuan sesuai teknologi yang berkembang.

Dokter Uyik menambahkan teknik pacho ini memiliki proses yang lebih cepat, baik tindakan dan pemulihan pasien. Namun, fasilitas pembelajaran para dokter masih terbatas.

"Pasien akan merasa lebih nyaman dengan operasi ini. Karena tindakannya yang lebih cepat. kurang lebih 15 menit tanpa dijahit. Sebab, sayatan pada operasi ini lebih kecil, yakni kurang lebih tiga milimeter," ujarnya.

Alasan itu membuat pihaknya mengadakan pelatihan dengan 30 dokter mata dari berbagai kota di Indonesia memilih mengikutinya. Bahkan antrean pelatihan sudah mencapai tahun 2022.

"Saat ini, dokter spesialis mata di Indonesia, butuh waktu, tenaga dan biaya ekstra, untuk mendalami operasi dengan teknik phaco ini. Karena harus ke luar negeri, seperti India, Singapura hingga Australia," tuturnya.

Menurutnya upaya menambah ilmu para dokter ini nantinya akan sangat bermanfaat karena sudah banyak rumah sakit yang bisa menyediakan alat phaco ini. Sayangnya, dokter mata yang mampu mengaplikasikan teknik ini masih terbatas.

"Dalam pelatihan ini, setiap dokter didampingi perawat melakukan simulasi operasi dengan teknik Pacho menggunakan mata buatan. Pelatihan ini juga akan menambah kredit keilmuan para dokter kerena didukung Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Timur," ucapnya.

Dalam pelatihan ini, para dokter akan mempraktikkan teknik operasi pada artificial eye atau mata buatan. Penggunaan mata buatan ini sudah dilakukan sejak 2017 agar mampu memberikan visual paling mendekati dari mata asli.

"Sebelumnya kami pakai mata kambing atau mata babi pastinya teksturnya beda lebih lebar dan kenyal. Beda dengan mata buatan Jepang ini yang tingkat kataraknya juga bsia diatur," kata dia.

Dalam kesempatan yang sama, pengurus Indonesian Society of Cataract and Refractive Surgery (INASCRS ), Imam Tiharyo, menjelaskan teknik operasi katarak modern ini sudah diterapkan di luar negeri kurang lebih semenjak 10 tahun yang lalu. Sedang di Indonesia, masih baru-baru ini mendalami.

"Dibandingkan operasi katarak konvensional, teknik phaco bisa langsung dilakukan tindakan operasi. Tidak seperti konvensional yang harus menunggu dahulu hingga mata siap dilakukan operasi. Bahkan untuk pemulihan pasien lebih cepat," tuturnya.

Setelah melalui operasi katarak fakoelmusifikasi, pasien esoknya bisa langsung beraktifitas. Tanpa menunggu terlalu lama dan banyak pantangan.

"Harapannya jumlah dokter mata yang bisa melakukan operasi katarak teknik baru ini bisa bertambah, mengingat pelatihan ini merupakan workshop yang memiliki Satuan Kredit Partisipatif (SKP)," ujarnya.(*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019