Tim penilai dari pemerintah pusat diketuai Indah Aryani melakukan klarifikasi lapangan dalam Lomba Desa dan Kelurahan Tingkat Regional II Jawa Bali di Desa Kepel, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Jumat.

Bupati Madiun Ahmad Dawami Ragil Saputro menyebutkan setelah terpilih di tingkat Kabupaten Madiun, Desa Kepel maju ke tingkat Provinsi Jawa Timur dalam lomba desa dan kelurahan.

“Alhamdulillah, setelah terpilih di Kabupaten Madiun, Desa Kepel maju ke tingkat Provinsi Jawa Timur, yang akhirnya juara (tingkat provinsi). Dan sebentar lagi, Desa Kepel akan menjadi juara nasional,” kata Ahmad Dawami saat menyambut tim penilai di lapangan Desa Kepel, disambut tepuk tangan ratusan orang yang hadir.

Ia menegaskan bahwa di Desa Kepel tidak ada yang dibuat-buat. Kondisi yang ada saat ini, menurut dia sesuai keadaan aslinya.

“Saya sampaikan bahwa suasana di Desa Kepel ini tidak ada yang dibuat-buat, jadi seluruhnya adanya ya memang seperti ini,” tegasnya.

Menurut dia, Desa Kepel memiliki banyak potensi yang bisa bisa digali, baik itu sumber daya alam maupun sumber daya manusianya. Desa Kepel juga banyak memiliki potensi wisata.

“Desa Kepel adalah satu di antara 198 desa di Kabupaten Madiun, merupakan desa terbaik di antara yang baik. Permasalahan pemerintahan, pemberdayaan, pembinaan dan pembangunan dapat diselesaikan dengan mendayagunakan seluruh inovasi dan potensi secara maksimal,” ujarnya.

Seluruh keberhasilan yang ada di desa-desa se-Kabupaten Madiun, termasuk Desa Kepel, katanya, tidak terlepas dari perencanaan yang baik. Perencanaan pembangunan yang dilaksanakan sudah linier dengan visi misi Kabupaten Madiun.

“Visi kita (Kabupaten Madiun) itu aman, mandiri, sejahtera, berakhlak. Keempatnya ada di Desa Kepel,” katanya saat diwawancarai usai menyambut tim penilai dari Jakarta.

Sehingga, tambahnya, semangat untuk menciptakan suatu keamanan sudah menjadi kesadaran masyarakat desa. Begitu juga semangat untuk kemandirian, pemberdayaan yang ada di Desa Kepel dinilai hidup di tengah masyarakatnya.

“Semangat bergotong royong untuk kesejahteraan juga sudah ada. Gotong royong itu merupakan tujuan untuk mencapai tujuan pembangunan. Selain itu, akhlak pun terjaga di sini,” jelas dia.

Potensi sumber daya alam di Kepel, menurutnya juga cukup besar. Begitu juga modal untuk mengerjakan dan mengembangkan potensi tersebut juga sudah ada. 

“Diharapkan Desa Kepel bisa menjadi contoh bagi 206 desa dan kelurahan di Kabupaten Madiun,” katanya berharap.

Sementara itu, ketua tim penilai lomba desa dan kelurahan Indah Aryani mengingatkan pentingnya tertib administrasi.

“Jangan sampai ada Perdes (Peraturan Desa) dalam kegiatan kita berakibat hukum yang fatal. Kepala desa, sekretaris desa dan perangkatnya jangan lengah dalam melakukan tertib administrasi. Karena penyelenggaraan pemerintahan yang baik berawal dari tertib administrasi juga,” ujarnya.

Di bagian lain, Indah juga mengingatkan pentingnya menjaga hubungan kelembagaan, inovasi dan produk unggulan desa.

“Seperti yang telah dipaparkan kepala desa tentang budi daya porang yang diunggulkan. Kearifan lokal budi daya porang ternyata memang sudah lama di sini. Menurut tim penilai, itu merupakan sebuah poin yang bagus, karena sudah melibatkan kelompok tani,” katanya.

Video Oleh Siswowidodo
 

Pewarta: Siswowidodo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019