Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Banyuwangi, Jawa Timur, menggandeng tokoh agama dan masyarakat untuk mengajak masyarakat mengikuti program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Dalam siaran pers diterima ANTARA, Kamis, kegiatan yang bertajuk Sosialisasi Program JKN-KIS (Kartu Indonesia Sehat) dan Pola Hidup Sehat ini digelar di Pendopo Kabupaten Banyuwangi, dihadiri ratusan tokoh agama dan masyarakat serta brand ambassador BPJS Kesehatan yang juga binaragawan Ade Rai.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengapresiasi BPJS yang menggelar sosialisasi dengan melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat, karena peran mereka yang bersinggungan langsung dengan masyarakat akan memudahkan penyebaran informasinya.

"Tokoh agama dan tokoh masyarakat ini punya peran penting di masyarakat. Pemkab sendiri telah melibatkan tokoh masyarakat untuk menyukseskan program daerah," ujarnya.

Bupati Anas juga berpesan kepada tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk berperan aktif mendorong gaya hidup sehat di masyarakat.

"Puskesmas harus menjadi mal orang sehat. Jadi, orang ke Puskesmas bukan hanya ketika sakit, tapi juga ketika sehat harus kontrol ke puskesmas agar terus sehat," katanya.

Selama ini, menurut Anas, paradigma pengelolaan kesehatan masih berkutat pada paradigma sakit. Hal itu didorong kebiasaan warga yang baru ke fasilitas layanan kesehatan hanya ketika sakit saja. Sehingga anggaran banyak tertuju ke pelayanan rujukan yang berorientasi ke pengobatan, bukan pencegahan.

"Berapa pun anggaran yang disiapkan BPJS maupun pemerintah, namun bila upaya preventif tidak dilakukan, maka akan jebol juga dananya. Untuk itu, kami minta tokoh agama dan tokoh masyarakat bisa membantu kami menyosialisasikan gaya hidup sehat di kalangan warga," tuturnya.

Apa yang disampaikan Bupati Anas direspon positif oleh binaragawan Ade Rai, yang mengatakan bahwa gaya hidup sehat perlu digalakkan dari sekarang.

"Daripada uang daerah habis itu membiayai untuk penyembuhan penyakit, lebih baik warga diajak hidup sehat sehingga dananya bisa dimanfaatkan untuk hal lain. Kalau di Banyuwangi, mungkin bisa dimanfaatkan untuk membuat festival atau program pendidikan dan kesehatan. Itu jauh lebih bermanfaat," kata pemilik nama lengkap I Gusti Agung Kusuma Yudha Rai tersebut.

Ade Rai juga membagikan tips gaya hidup sehat dengan pola makan sehat dan olahraga teratur kepada seluruh peserta yang hadir.

"Sehat itu mudah dan murah, tidak perlu keluar biaya mahal. Misalnya lakukan menggenggam tangan selama satu menit setiap harinya, itu bisa membakar energi terutama gula. Bagi yang tidak punya waktu karena sibuk bekerja, manfaatkan dengan naik-turun tangga, maupun dengan mengulangi gerakan duduk dan berdiri di bangku kerja masing-masing," ujar Ade Rai.

Kepala BPJS Kesehatan Banyuwangi Wahyu Santoso mengemukakan kegiatan ini sebagai upaya BPJS untuk mengajak masyarakat untuk menjadi peserta JKN-KIS secara aktif.

"Jangan menunggu sakit dahulu, baru kita mengurus. Kalau bisa walau kita sehat, kita tetap mengikuti program ini. Dengan menjadi peserta, maka kita menghidupkan budaya gotong royong, di mana kita yang sehat membantu yang sakit, yang muda membantu yang tua, yang mampu membantu yang kurang mampu," paparnya.

Cakupan kepesertaan JKN-KIS sendiri di Banyuwangi masih cukup rendah, dari total jumlah penduduk yang 1,7 juta jiwa, masih 51,2 persen atau 887.448 jiwa yang menjadi peserta JKN-KIS.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019