Politisi Partai Gerindra Miftah Sabri mengatakan, Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto akan menemui Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di kediamannya di Jalan Teuku Umar, Jakarta, Rabu.
"Rencana semula pertemuannya di Teuku Umar, Pak Prabowo yang akan sowan ke Bu Megawati," kata Miftah di Jakarta, Rabu.
Dia berharap pertemuan antara kedua tokoh tersebut bisa menjadi momentum kebangsaan diantara orang-orang politik di Indonesia, karena merupakan pertemuan dua tokoh nasionalis.
Miftah menilai antara Prabowo, Megawati, dan Jokowi adalah segitiga emas karena dari kreasi Prabowo-Megawati, muncul Joko Widodo yang saat itu menjadi Gubernur DKI Jakarta.
"Dari kreasi politik Prabowo dan Megawati, terlahir seorang Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta atas endorse dua partai PDIP dan Gerindra. Dan sampai Jokowi pada posisi seperti sekarang ini, menjadi presiden untuk dua periode," ujarnya.
Miftah yang merupakan mantan Jubir BPN Prabowo-Sandi itu menilai segitiga emas tersebut sudah menjadi sejarah.
Menurut dia, jauh sebelum ada BPN Prabowo-Sandi dan TKN Jokowi-Ma'ruf, Segitiga Emas itu sudah ada.
Karena itu, dia menilai, pertemuan hari ini menjadi penanda segitiga emas tersebut masih ada yang memiliki tujuan menjaga NKRI, UUD 1945, Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Rencana semula pertemuannya di Teuku Umar, Pak Prabowo yang akan sowan ke Bu Megawati," kata Miftah di Jakarta, Rabu.
Dia berharap pertemuan antara kedua tokoh tersebut bisa menjadi momentum kebangsaan diantara orang-orang politik di Indonesia, karena merupakan pertemuan dua tokoh nasionalis.
Miftah menilai antara Prabowo, Megawati, dan Jokowi adalah segitiga emas karena dari kreasi Prabowo-Megawati, muncul Joko Widodo yang saat itu menjadi Gubernur DKI Jakarta.
"Dari kreasi politik Prabowo dan Megawati, terlahir seorang Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta atas endorse dua partai PDIP dan Gerindra. Dan sampai Jokowi pada posisi seperti sekarang ini, menjadi presiden untuk dua periode," ujarnya.
Miftah yang merupakan mantan Jubir BPN Prabowo-Sandi itu menilai segitiga emas tersebut sudah menjadi sejarah.
Menurut dia, jauh sebelum ada BPN Prabowo-Sandi dan TKN Jokowi-Ma'ruf, Segitiga Emas itu sudah ada.
Karena itu, dia menilai, pertemuan hari ini menjadi penanda segitiga emas tersebut masih ada yang memiliki tujuan menjaga NKRI, UUD 1945, Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019