Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur tahun ini menambah kuota penerimaan mahasiswa baru dari jalur mandiri, yang semula diplot 3.395 menjadi 5.018 orang yang diterima melalui jalur tersebut.

Dari peserta seleksi jalur mandiri yang dilangsungkan pada Senin (15/7) tercatat 13.073 orang, sedangkan yang diterima 5.018 peserta.

Wakil Rektor I UB Malang Prof Aulani'am di Malang, Sabtu, mengucapkan selamat kepada mahasiswa baru di kampus yang paling diminati di Indonesia tersebut.

"Siswa yang terpilih untuk menjadi calon mahasiswa baru UB masih harus mengikuti tes kesehatan untuk beberapa fakultas yang mensyaratkan," katanya.

Untuk itu, ia mengharapkan peserta yang lolos seleksi tersebut segera melakukan daftar ulang dan mengunjungi laman selma.ub.ac.id.

Dari 13.073 peserta yang mengikuti tes jalur mandiri pada 2019, tercatat 1.648 peserta dinyatakan gugur lebih dahulu karena tidak hadir saat tes, sedangkan dari 5.018 peserta yang diterima, terdiri atas saintek 3.104 orang dan soshum 1.914 orang.

Dari total peserta yang mengikuti tes, peminat terbanyak saintek adalah pendidikan dokter yang tercatat 1.880 orang dan yang diterima 95 orang, sedangkan peminat terbanyak soshum adalah ilmu hukum 1.637 orang dan diterima 265 orang.

Penilaian seleksi jalur mandiri adalah dari nilai tes murni ditambah prestasi lain yang dibuktikan dengan sertifikat prestasi, seperti juara seni, olahraga, baca Al Quran.

Batas waktu peserta yang diterima untuk melakukan daftar ulang mulai 21-26 Juli 2019. Peserta yang tidak daftar ulang sampai batas waktu yang ditentukan dianggap mengundurkan diri.

Bertambahnya kuota yang diterima dari jalur mandiri tersebut, sebagai antisipasi sekaligus mengisi kursi kosong akibat peserta yang telah diterima mengundurkan diri atau tidak daftar ulang, baik dari jalur SNMPTN maupun SBMPTN.

"Pengalaman tahun-tahun sebelumnya, mahasiswa yang diterima banyak yang tidak daftar ulang, bahkan tahun lalu dari jalur mandiri yang tidak daftar ulang mencapai 30 persen," kata Rektor UB Malang Prof Dr Nuhfil Hanani, belum lama ini.

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019