Salah satu inovasi terkini Kota Malang, yakni Braile E Ticket And Extraordinary Acces for Visual Disabillities atau Brexit mengantarkan kota pendidikan itu meraih Penghargaan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2019.
Penghargaan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2019 tersebut diterima Wali Kota Malang Sutiaji yang diserahkan langsung oleh Menteri PAN-RB, Syafruddin di ballroom Hotel Gumaya Semarang (18/7) malam.
"Saya apresiasi atas capaian ini. Sekarang orientasi inovasi bukan lagi sekadar untuk menjembatani kehadiran program pemerintah, tapi mampu mengakomodasi kebutuhan masyarakat pada lingkungannya. Kecenderungan karakter, budaya, dan 'DNA millenial', yaitu pelayanan yang semakin cepat, mudah, dan memiliki aksessibilitas tinggi," kata Sutiaji di Malang, Jawa Timur, Jumat.
Top 99 inovasi tahun 2019, ada 19 inovasi dari 12 kementerian. Sementara 8 pemerintah provinsi menghadirkan 12 inovasi. Dari 18 pemerintah kota menyumbangkan 21 inovasinya. Terbanyak adalah 27 pemerintah kabupaten yang menciptakan 41 inovasi pelayanan publik.
Mereka yang ditetapkan sebagai Top 99 ini dipilih dari 3.156 proposal inovasi yang diajukan secara daring melalui Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik), kemudian melewati tahap seleksi administrasi serta penilaian proposal, dan dokumentasi inovasi.
Para inovator, kemudian harus melewati tahapan presentasi dan wawancara dihadapan Tim Panel Independen untuk mencari 45 inovasi terbaik. Tahap itu disusul dengan observasi lapangan sebagai bukti dari inovasi yang dipresentasikan.
Menteri PAN-RB Syafruddin menekankan melahirkan inovasi melalui kompetisi perlu konsistensi dan keberlanjutan. "Oleh karenanya, diberikan dana insentif daerah untuk pemeliharaannya sekaligus memacu semangat yang lain untuk menghadirkan pelayanan yang lebih baik," kata mantan Wakapolri ini.
Pada Top 99 ini, inovasi dari wilayah Jawa Tengah menjadi yang terbanyak. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melahirkan tiga inovasi. Sedangkan pemkab/pemkot yang berada di wilayah Jawa Tengah mengikutsertakan 22 inovasi dalam ajang bergengsi ini. Untuk itu, Semarang dipilih menjadi tuan rumah penghargaan.
Pada kesempatan itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan untuk menciptakan inovasi, dapat melihat pengaduan dari masyarakat. "Jika ada komplain masyarakat, kemudian direspons, disitulah harus berinovasi," kata Ganjar.
Ganjar mengaku bahwa ia mendorong setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Jawa Tengah dapat melayani masyarakat dengan mengadopsi sistem pelayanan mudah, murah, cepat, transparan, dan akuntabel.
Turut hadir dalam acara penyerahan Penghargaan Top 99 tersebut, di antaranya Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo, Kepala Lembaga Administrasi Negara Adi Suryanto, Direktur Utama Taspen Iqbal Lantaro, Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris, Wakapolda Jatim Brigjen Pol Toni Harmanto, serta para penerima penghargaan inovasi pelayanan publik.
Even tahunan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) ini juga menjadi ajang pembuktian bahwa pelayanan publik di Kota Malang bukan hanya rutinitas, tapi sudah ditambahkan inovasi dan kreativitas.
Pada tahun-tahun sebelumnya, Kota Malang juga sudah mendapatkan Penghargaan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik melalui berbagai inovasinya, di antaranya Bank Sampah Malang (BSM), lapo bra dan sambat online.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Penghargaan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2019 tersebut diterima Wali Kota Malang Sutiaji yang diserahkan langsung oleh Menteri PAN-RB, Syafruddin di ballroom Hotel Gumaya Semarang (18/7) malam.
"Saya apresiasi atas capaian ini. Sekarang orientasi inovasi bukan lagi sekadar untuk menjembatani kehadiran program pemerintah, tapi mampu mengakomodasi kebutuhan masyarakat pada lingkungannya. Kecenderungan karakter, budaya, dan 'DNA millenial', yaitu pelayanan yang semakin cepat, mudah, dan memiliki aksessibilitas tinggi," kata Sutiaji di Malang, Jawa Timur, Jumat.
Top 99 inovasi tahun 2019, ada 19 inovasi dari 12 kementerian. Sementara 8 pemerintah provinsi menghadirkan 12 inovasi. Dari 18 pemerintah kota menyumbangkan 21 inovasinya. Terbanyak adalah 27 pemerintah kabupaten yang menciptakan 41 inovasi pelayanan publik.
Mereka yang ditetapkan sebagai Top 99 ini dipilih dari 3.156 proposal inovasi yang diajukan secara daring melalui Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik), kemudian melewati tahap seleksi administrasi serta penilaian proposal, dan dokumentasi inovasi.
Para inovator, kemudian harus melewati tahapan presentasi dan wawancara dihadapan Tim Panel Independen untuk mencari 45 inovasi terbaik. Tahap itu disusul dengan observasi lapangan sebagai bukti dari inovasi yang dipresentasikan.
Menteri PAN-RB Syafruddin menekankan melahirkan inovasi melalui kompetisi perlu konsistensi dan keberlanjutan. "Oleh karenanya, diberikan dana insentif daerah untuk pemeliharaannya sekaligus memacu semangat yang lain untuk menghadirkan pelayanan yang lebih baik," kata mantan Wakapolri ini.
Pada Top 99 ini, inovasi dari wilayah Jawa Tengah menjadi yang terbanyak. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melahirkan tiga inovasi. Sedangkan pemkab/pemkot yang berada di wilayah Jawa Tengah mengikutsertakan 22 inovasi dalam ajang bergengsi ini. Untuk itu, Semarang dipilih menjadi tuan rumah penghargaan.
Pada kesempatan itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan untuk menciptakan inovasi, dapat melihat pengaduan dari masyarakat. "Jika ada komplain masyarakat, kemudian direspons, disitulah harus berinovasi," kata Ganjar.
Ganjar mengaku bahwa ia mendorong setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Jawa Tengah dapat melayani masyarakat dengan mengadopsi sistem pelayanan mudah, murah, cepat, transparan, dan akuntabel.
Turut hadir dalam acara penyerahan Penghargaan Top 99 tersebut, di antaranya Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo, Kepala Lembaga Administrasi Negara Adi Suryanto, Direktur Utama Taspen Iqbal Lantaro, Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris, Wakapolda Jatim Brigjen Pol Toni Harmanto, serta para penerima penghargaan inovasi pelayanan publik.
Even tahunan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) ini juga menjadi ajang pembuktian bahwa pelayanan publik di Kota Malang bukan hanya rutinitas, tapi sudah ditambahkan inovasi dan kreativitas.
Pada tahun-tahun sebelumnya, Kota Malang juga sudah mendapatkan Penghargaan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik melalui berbagai inovasinya, di antaranya Bank Sampah Malang (BSM), lapo bra dan sambat online.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019