Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, mengklaim telah membedah atau merenovasi 4.744 unit rumah tidak layak huni (RTLH) di wilayah setempat selama kurun waktu delapan tahun terakhir.
Kepala Disperkim Ngawi Purwono Broto Saswito di Ngawi, Senin mengatakan sesuai pendataan jumlah RTLH di Kabupaten Ngawi total mencapai 10.617 unit.
"Dari jumlah tersebut, sebanyak 4.744 unit sudah tertangani dan sisanya masih terus diupayakan," ujar dia kepada wartawan.
Menurut dia, bedah rumah ribuan unit itu terbagi dalam dua modal pendanaan, yakni melalui dana APBN, Disperkim Ngawi telah merenovasi 2.725 unit rumah. Sedangkan, renovasi sebanyak 2.019 unit rumah dilakukan dengan menggunakan APBD.
Adapun di tahun 2019, Disperkim Ngawi menargetkan ada 792 unit rumah tidak layak huni yang akan diperbaiki. Rinciannya, dari dana bantuan pusat sebanyak 400 unit dan dana bantuan pemkab 392 unit.
Purwono menambahkan, lembaganya juga fokus terhadap perbaikan sanitasi dan air bersih bagi 289.397 kepala keluarga (KK) di Ngawi yang membutuhkannya.
Hingga per Januari 2019, sekitar 89,06 persen di antaranya sudah mendapatkan fasilitas sanitasi yang memadai. Sedangkan air bersih sudah memenuhi sebanyak 208.478 KK atau sekitar 72,04 persen.
Pihaknya menegaskan, selain peningkatan ketersediaan cakupan rumah layak huni bagi warga miskin, Disperkim Ngawi juga memperhatikan aspek lingkungan masyarakat yang sehat dan aman. Tugas tersebut didukung prasarana dan sarana yang tersedia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Kepala Disperkim Ngawi Purwono Broto Saswito di Ngawi, Senin mengatakan sesuai pendataan jumlah RTLH di Kabupaten Ngawi total mencapai 10.617 unit.
"Dari jumlah tersebut, sebanyak 4.744 unit sudah tertangani dan sisanya masih terus diupayakan," ujar dia kepada wartawan.
Menurut dia, bedah rumah ribuan unit itu terbagi dalam dua modal pendanaan, yakni melalui dana APBN, Disperkim Ngawi telah merenovasi 2.725 unit rumah. Sedangkan, renovasi sebanyak 2.019 unit rumah dilakukan dengan menggunakan APBD.
Adapun di tahun 2019, Disperkim Ngawi menargetkan ada 792 unit rumah tidak layak huni yang akan diperbaiki. Rinciannya, dari dana bantuan pusat sebanyak 400 unit dan dana bantuan pemkab 392 unit.
Purwono menambahkan, lembaganya juga fokus terhadap perbaikan sanitasi dan air bersih bagi 289.397 kepala keluarga (KK) di Ngawi yang membutuhkannya.
Hingga per Januari 2019, sekitar 89,06 persen di antaranya sudah mendapatkan fasilitas sanitasi yang memadai. Sedangkan air bersih sudah memenuhi sebanyak 208.478 KK atau sekitar 72,04 persen.
Pihaknya menegaskan, selain peningkatan ketersediaan cakupan rumah layak huni bagi warga miskin, Disperkim Ngawi juga memperhatikan aspek lingkungan masyarakat yang sehat dan aman. Tugas tersebut didukung prasarana dan sarana yang tersedia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019