Dinas Perhubungan Kota Surabaya membuat sebuah aplikasi baru yang sifatnya "one for all" atau satu untuk semua yang diberi bernama "Transportasiku untuk mempermudah pelayanan transportasi di Kota Surabaya, Jatim.

Aplikasi tersebut memberikan kemudahan pelayanan transportasi dari satu aplikasi. Artinya, dengan satu aplikasi ini, sudah cukup untuk mengetahui berbagai transportasi di Kota Surabaya, termasuk arus lalu lintas, slot parkir, dan posisi Suroboyo Bus.

Kepala Dishub Surabaya Irvan Wahyudrajat, di Surabaya, Senin, mengatakan sebenarnya dishub sudah banyak mengembangkan aplikasi sesuai dengan kebutuhan masyarakat di berbagai bidang transportasi. Berbagai platform itu di antaranya GOBIS Suroboyo Bus, Go Parkir untuk mengetahui slot parkir dan data-data parkir, e- Dishub dan berbagai aplikasi lainnya.     

"Berbagai aplikasi ini mungkin terlalu banyak ya, makanya kita kembangkan 'Transportasiku' ini untuk semua. Baik untuk kendaraan pribadi dan angkutan umum serta arus lalu lintas di Kota Surabaya," kata Irvan.

Menurut Irvan, melalui aplikasi ini maka masyarakat bisa mendapatkan informasi tentang Suroboyo Bus terdekat, halte, slot lokasi parkir, jalur sepeda dan dapat melihat langsung streaming CCTV yang menampilkan kondisi terkini arus lalu lintas di suatu jalan tertentu. 

Oleh karena itu, ia memastikan bahwa aplikasi ini memang memuat semua aplikasi yang sebelumnya sudah dikembangkan oleh Dishub Surabaya. "Aplikasi ini sudah bisa diunduh di playstore, karena sudah kami resmikan saat Hari Jadi Kota Surabaya ke-726 pada 31 Mei lalu," katanya.

Ia memastikan, platform ini akan terus dikembangkan dan disempurnakan ke depannya. Namun begitu, ia mengakui bahwa sejak diresmikan hingga saat ini tanggapan masyarakat sangat positif dan banyak yang mengapresiasi, sehingga hal itu menjadi cambuk bagi dishub untuk terus mengembangkan aplikasi ini. 

"Hingga saat ini yang diunduh sudah mencapai 5 ribu lebih. Kami optimistis akan terus bertambah setelah gencar disosialisasikan," katanya. 

Alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember ini juga memastikan bahwa dalam satu atau dua bulan ke depan, pihaknya akan mengembangkan notifikasi atau semacam peringatan ketika ada jalan yang ditutup, jalan macet, dan ada kegiatan yang menutup jalan atau menghambat jalan. 

Dengan adanya aplikasi ini, kata dia, maka kondisi itu akan bisa terinformasikan di ponsel masyarakat, sehingga apabila sudah mengetahui ada kemacetan, maka masyarakat bisa mengambil jalur lain untuk bepergian ke tujuan mereka masing-masing. 

"Ini yang paling penting, karena masyarakat butuh informasi itu tentang kawasan-kawasan atau jalur yang macet," katanya. 

Selama ini, kata dia, Dishub Surabaya sudah memasang papan informasi digital atau Variable Message Sign (VMS) untuk memberikan informasi arus lalu lintas di berbagai wilayah. VMS itu sudah dipasang di beberapa traffic light di Surabaya, di antaranya ada di Jalan Ahmad Yani Frontage, traffic light Kebun Binatang Surabaya dan juga traffic light Alfalah. 

Namun, penggunaan papan informasi digital itu biayanya sangat mahal karena pembangunan fisik dan ongkos listriknya. "Nah, karena kami yakin masyarakat Surabaya sudah banyak yang pegang gawai, maka kami ubah menjadi platform aplikasi ini. Masyarakat Surabya ini sudah menjadi masyarakat digital, sehingga kami optimistis dengan satu smartphone, maka kebutuhan semua dalam bidang transportasi bisa dipenuhi," ujarnya. 

Aplikasi "Transportasiku" banyak diapresiasi oleh masyarakat. Rata-rata mereka mengaku sangat terbantu dengan adanya aplikasi ini. "Gila, keren banget ini aplikasinya. Pastinya sangat membantu," kata Kristiawan sambil menunjukkan aplikasi "Transportasiku" di ponselnya. 

Warga Wonocolo ini mengaku sudah mengunduh aplikasi ini sejak tiga minggu lalu. Biasanya, aplikasi ini digunakan untuk memantau posisi Suroboyo Bus, karena dia rutin menggunakan Suroboyo Bus untuk berangkat kerja. Selain itu, dia juga sering melihat streaming CCTV arus lalu lintas di Surabaya sebelum bepergian. 

"Momen yang paling saya ingat ketika saya mau kondangan dengan teman-teman di jam-jam macet. Infonya teman-teman, Jalan Ahmad Yani macet, akhirnya saya buka aplikasi ini melihat-lihat jalan yang tidak macet. Alhamdulillah dapat infonya dan langsung berangkat. Ternyata benar gak kena macet," katanya sambil tersenyum. (ADV)  

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019