Ketua DPD Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Kota Surabaya, Jawa Timur, Samuel Teguh Santoso siap mendeklarasikan diri sebagai bakal Calon Wali Kota Surabaya jalur independen untuk persiapan maju Pilkada Surabaya 2020.

"Awal Agustus 2019 ini saya akan deklarasi cawali independen," kata Samuel kepada ANTARA di Surabaya, Senin.

Menurut dia, rencana maju sebagai Cawali Surabaya independen ini berawal dari banyaknya dukungan dari konstituen pada saat dirinya kampanye sebagai caleg DPRD Jatim dari Perindo pada Pemilu Legislatif 2019 yang lalu.

Meski kemudian Samuel gagal menjadi anggota DPRD Jatim dapil Jatim 1 Surabaya. Begitu juga dengan Perindo Surabaya yang dipimpinnya tidak meraih kursi di DPRD Surabaya. Perolehan suara Perindo di urutan ke 11 atau di bawah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang meraih 1 kursi.

"Saat itu, banyak konstituen saya meminta supaya saya maju di Pilkada Surabaya jalur independen," ujarnya.

Samuel menjelaskan rata-rata konstituen yang tersebar di 31 kecamatan di Surabaya meminta dirinya untuk memberanikan diri maju di Pilkada Surabaya jalur independen. "Selama ini saya turun lagi ke bawah minta pendapat konstituen dan semua ketua DPC (Dewan Pimpinan Cabang) dan ketua ranting baik di kecamatan maupun kelurahan rata-rata mendukung," katanya.

Saat ditanya kesiapan mengumpulkan 135 ribu kartu tanda penduduk (KTP) sebagai salah satu syarat untuk bisa maju cawali independen, Samuel mengatakan pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin agar syarat tersebut terpenuhi.

Diketahui salah seorang pengacara M. Sholeh telah lebih dahulu mendeklarasikan diri sebagai Cawali Surabaya jalur independen pada 4 Juli 2019. Bahkan Sholeh menargetkan 135 ribu kartu tanda penduduk sebagai salah satu persyaratan pencalonan cawali independen di Pilkada Surabaya 2020 terpenuhi dalam waktu empat bulan. "Kami upayakan," ujarnya.

Sholeh sendiri mengaku sudah punya sejumlah perangkat yang nanti akan memperlancar proses pengumpulan KTP. Perangkat tersebut diantara para pendukung yang terdiri dari advokat, para guru honorer, seniman, budayawan, lembaga swadaya masyarakat, pegiat sosial dan warga Surabaya.

Sosiolog Politik Politik Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Agus Machfud Fauzi menilai peluang Calon Wali Kota Surabaya jalur indepen tetap ada, jika tidak ada figur yang tepat sebagai pelanjut Wali Kota Tri Rismaharini. "Kemungkinan bisa, meski tantangannya besar," kata Agus.

Menurut Agus, tantangan Cawali Surabaya tidak hanya mengumpulkan kartu tanda penduduk (KTP), tanda tangan bermaterai sebagai syarat maju, melainkan juga optimisme dari personilnya. Selain itu juga cawali indpenden harus bisa membangun kepercayaan publik serta bisa menampilkan modal sosial sebagai bakal calon yang mempunyai kapasitas.

 

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019