Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM) Kedung Asem Indah, Rungkut, Kota Surabaya terpilih menjadi satu-satunya dari Surabaya yang mewakili Jawa Timur untuk mengikuti Pembinaan Peningkatan Kemampuan (Bintakpuan) Manajemen Polisi Masyarakat di Mabes Polri pada 15-18 Juli 2019.

"Kami sungguh tidak menyangka pihak Mabes Polri memberi perhatian ini," kata Ketua FKPM Kedung Asem Indah Didik Edy Susilo di Surabaya, Jumat.

Menurut dia, berbagai inovasi yang dilakukan FKPM Kedung Asem Indah selama ini tidak sia-sia karena kembali mendapat apresiasi dari berbagai kalangan salah satunya datang dari Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia (Mabes Polri).

Melalui Surat Telegram dari Polda Jawa Timur Nomer ST/142/VII/HUK.6.5/2019, lanjut dia, mengundang FKPM Kedung Asem Indah Rungkut mengikuti Binkatpuan Manajemen Polmas Kepada Ketua FKPM dan Pengemban Polmas pada15-18 Juli 2019.

Ia menjelaskan sebelumnya FKPM Kedung Asem terpilih menjadi wakil Jawa Timur dalam Lomba Polisi Masyarakat (Polmas). Kegiatan itu digelar hasil kerja sama Polisi Jepang dan Mabes Polri. Verifikasi telah dilakukan yang dihadiri tiga orang dari kepolisian Jepang bersama lima orang dari tim Mabes Polri.

"Kami mendapat rekomendasi dari Polda Jawa Timur untuk mewakili Jawa Timur dalam keikutsertaan Lomba Polmas itu," kata Didik.

Menurut Didik, FKPM Kedung Asem dinilai berhasil melakukan sinergi masyarakat dengan polisi. Hal itu terwujud dari banyaknya upaya penanggulangan dan pencegahan terhadap gangguan kantibmas dan tindak kriminal yang tidak memerlukan penangan dari kepolisian.

Didik kemudian menyebut berbagai inovasi yang dilakukan FKPM Kedung Asem yang didirikan sejak 2006, satu di antaranya "one way gate" (sistem satu pintu) dan pemberian stiker kendaraan warga yang cukup berhasil mempersempit celah bagi pihak yang tidak bertanggung jawab masuk ke wilayah permukiman.

"Kami juga membangun Posko Pokja FKPM yang buka 24 jam. Pada posko itu ada kegiatan olahraga, kesenian, kepemudaan, posyandu, dan masih banyak lagi. Kami juga menyulap lahan kosong samping Pokja menjadi kebun buah naga. Dalam setahun warga bisa dua kali memanen buah naga," ujarnya.

Dari inovasi tersebut, lanjut Didik, sederet penghargaan telah diraih, yakni juara Lomba Cipta Kampung Aman, Kampung Literasi Terbaik, dan Merdeka dari Sampah.

"Kami bisa bertahan selama tiga belas tahun karena ada dukungan warga. Mereka sangat antusias dengan program kerja FKPM," katanya.

 

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019