Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya menyita puluhan unit alat komunikasi handy talky (HT) dari jamaah calon haji yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 12 dan 13 yang masuk Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Rabu.

"Awalnya kami menemukan satu unit HT dari sebuah koper milik calon haji asal Sampang, Jawa Timur, yang tergabung dalam kloter 12," ujar Kepala Bidang Penerimaan dan Pemberangkatan PPIH Embarkasi Surabaya Sutarno Pertowiyono kepada wartawan di Surabaya, Rabu.

Selanjutnya dari dua koper milik calon haji asal Probolinggo, Jawa Timur, yang tergabung dalam kloter 13 Embarkasi Surabaya, petugas menemukan 34 unit HT.

"Dari satu koper milik calon haji asal Probolinggo, kami temukan 16 unit HT. Serta satu koper lainnya ditemukan berisi 18 unit HP. Sehingga total HT yang kami temukan pada pemeriksaan barang bawaan jamaah calon haji di Asrama Haji Embarkasi Surabaya hari ini berjumlah 35 unit," katanya.

Baca juga: PPIH Surabaya amankan 23 koper berisi rokok dan obat tradisional
Baca juga: 76 koper milik jamaah calon haji asal Bangkalan dibongkar

Pengakuan dari pemiliknya, HT tersebut rencananya akan dipergunakan sebagai alat komunikasi selama menjalankan ibadah haji di Tanah Suci.

Sutarno menjelaskan membawa alat komunikasi HT dilarang oleh Pemerintah Arab Saudi dengan alasan mengganggu frekuensi.

Dia mencontohkan pada musim haji tahun lalu, Embarkasi Surabaya meloloskan sebanyak 76 unit alat komunikasi HT yang dibawa oleh satu rombongan calon haji asal Sidoarjo. Namun, akhirnya sesampainya di bandara Arab Saudi disita oleh petugas imigrasi setempat.

"Jadi, kami imbau bagi jamaah calon haji yang belum berangkat ke Tanah Suci tidak perlu membawa alat komunikasi HT, karena dilarang oleh Pemerintah Arab Saudi. Kalau tetap membawa pasti akan ketahuan saat pemeriksaan barang di Asrama Haji Embarkasi Surabaya dan pasti kami sita," tuturnya.

Jamaah calon haji kloter 12 dan 13 Embarkasi Surabaya rencananya berangkat ke Tanah Suci pada Kamis (11/7) dini hari.
 

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019