Harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani khususnya di Desa Sambigede, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Jawa Timur tercatat berkisar pada angka Rp4.200 hingga Rp4.300 per kilogram.

Salah seorang petani di Desa Sambigede, Kabupaten Malang Kasiyono (60) mengatakan bahwa, hasil panen saat ini terbilang cukup baik, sehingga harga yang terbentuk di tingkat petani juga tidak mengalami penurunan.

"Ini seperti kondisi normal saja, per kilo seharga Rp4.200 hingga Rp4.300 untuk gabah," kata Kasiyono, di Desa Sambigede, Kabupaten Malang, Rabu.

Pada panen kali ini, lanjut Kasiyono, untuk satu hektar lahan yang ditanami padi, mampu menghasilkan gabah berkisar antara 7,5-8 ton. Dalam kondisi paling jelek, produksi bisa berada pada angka 7-7,5 ton per hektare.

"Akan tetapi, jika ada serangan hama tikus, bisa rusak semua dan produksi bisa sangat rendah," kata Kasiyono.

Berdasarkan pantauan Antara, di beberapa wilayah seperti Kecamatan Pakisaji, Kecamatan Sumberpucung, dan Kecamatan Kepanjen, areal persawahan sudah mulai memasuki masa panen, bahkan sudah ada lahan yang ditanami kembali.

Kasiyono menambahkan, gabah kering tersebut nantinya akan diproses supaya menjadi beras. Beras-beras hasil petani di Desa Sambigede, Kecamatan Sumberpucung, biasanya akan dipasarkan di Kepanjen, Dampit, di Kabupaten Malang, dan Kota Malang.

Menurut Kasiyono, selama ini beras yang dihasilkan oleh para petani tersebut tidak pernah diserap atau dibeli oleh Perum Bulog. Hal tersebut dikarenakan harga gabah kering di tingkat petani jauh lebih tinggi dibanding Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Perum Bulog.

Berdasar Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2015 Tentang Kebijakan Pengadaan Gabah atau Beras dan Penyaluran Beras Oleh Pemerintah, besaran Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Perum Bulog untuk gabah kering panen adalah Rp3.700 per kilogram di tingkat petani dan Rp3.750 per kilogram di tingkat penggilingan.

Sementara untuk gabah kering giling, HPP ditetapkan Rp4.600 per kilogram di tingkat penggilingan dan Rp4.650 di gudang Bulog.

Perum Bulog Subdivre Malang, pada Januari hingga awal Juli 2019, total pengadaan Bulog Subdivre Malang tercatat sebanyak 5.531,1 ton, dari target serapan sebanyak 21.073 ton. Untuk total stok yang dimiliki mencapai 29.484,8 ton, atau berada pada posisi aman. (*)

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019