Kementerian Agama Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, mencatat dari 656 orang calon haji di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, sekitar 300 orang di antaranya memiliki risiko tinggi terganggu kesehatannya (rentan sakit).
"Dari catatan tim medis kami ada sekitar 300 calon haji dari jumlah calhaj 656 orang yang akan diberangkatkan tahun ini. Namun, 300 calhaj risiko tinggi terganggu kesehatannya sebagian besar karena faktor usia, bukan dominan karena penyakit," kata Kepala Kantor Kementerian Agam Kabupaten Situbondo Misbakhul Munir di sela pelaksanaan praktik manasik haji di Stadion Abdurrahman Saleh Situbondo, Rabu.
Kendati hampir 50 persen calon haji Situbondo berisiko tinggi, Munir memastikan petugas kesehatan telah mencatat riwayat penyakit masing-masing calon haji ke dalam buku catatan yang dibawa calhaj.
Dengan demikian, petugas kesehatan di Tanah Suci lebih siap dan memudahkan tim medis mengantisipasi obat-obatan apa saja yang perlu dipersiapkan jika sewaktu-waktu calon haji sakit.
"Dari buku catatan riwayat penyakit masing-masing calon haji itu, petugas lebih mudah mengantisipasinya. Dan sebelum calhaj diberangkatkan ke Tanah Suci, di Embarkasi Surabaya juga pasti dicek kesehatan calon haji," paparnya.
Dalam pantauan, praktik terakhir manasik haji yang dilaksanakan di stadion ini menggema lafaz talbiyah dikumandangkan oleh ratusan calon haji.
"Labbaik Allahuma labbaik, labbaik laa syarikka laka labbaik, Innal haamda wanni'mata laka wal mulk, laa syariika laka" (aku datang ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu).
Kegiatan praktik manasik haji ini merupakan rangkaian kegiatan manasik yang telah dilakukan sebelumnya di tingkat kecamatan sebanyak tujuh kali.
Bimbingan haji yang sudah diberikan oleh Kemenag, mulai dari berangkat dari rumah sampai dengan ke Tanah Suci, termasuk rukun dan syarat haji, bisa membentuk para calon haji menjadi haji mandiri.
Para calon haji dibimbing bagaimana pelaksanaan thawaf, sa'i hingga lempar jamrah dan sebagainya agar mereka menjadi haji mandiri. Dab tahun ini ada 656 calhaj yang terdiri dari 445 laki-laki dan 211 perempuan.
Calon haji terbagi menjadi dua kelompok terbang (kloter) yakni kloter 42 dan kloter 43. Kloter 42 seluruhnya merupakan calhaj asal Situbondo, sedangkan kloter 43 bergabung dengan kabupaten lainnya, yaitu Jember dan Sidoarjo, dan ratusan calon haji ini akan diberangkatkan ke Asrama Haji Surabaya, pada 19 Juli 2019. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Dari catatan tim medis kami ada sekitar 300 calon haji dari jumlah calhaj 656 orang yang akan diberangkatkan tahun ini. Namun, 300 calhaj risiko tinggi terganggu kesehatannya sebagian besar karena faktor usia, bukan dominan karena penyakit," kata Kepala Kantor Kementerian Agam Kabupaten Situbondo Misbakhul Munir di sela pelaksanaan praktik manasik haji di Stadion Abdurrahman Saleh Situbondo, Rabu.
Kendati hampir 50 persen calon haji Situbondo berisiko tinggi, Munir memastikan petugas kesehatan telah mencatat riwayat penyakit masing-masing calon haji ke dalam buku catatan yang dibawa calhaj.
Dengan demikian, petugas kesehatan di Tanah Suci lebih siap dan memudahkan tim medis mengantisipasi obat-obatan apa saja yang perlu dipersiapkan jika sewaktu-waktu calon haji sakit.
"Dari buku catatan riwayat penyakit masing-masing calon haji itu, petugas lebih mudah mengantisipasinya. Dan sebelum calhaj diberangkatkan ke Tanah Suci, di Embarkasi Surabaya juga pasti dicek kesehatan calon haji," paparnya.
Dalam pantauan, praktik terakhir manasik haji yang dilaksanakan di stadion ini menggema lafaz talbiyah dikumandangkan oleh ratusan calon haji.
"Labbaik Allahuma labbaik, labbaik laa syarikka laka labbaik, Innal haamda wanni'mata laka wal mulk, laa syariika laka" (aku datang ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu).
Kegiatan praktik manasik haji ini merupakan rangkaian kegiatan manasik yang telah dilakukan sebelumnya di tingkat kecamatan sebanyak tujuh kali.
Bimbingan haji yang sudah diberikan oleh Kemenag, mulai dari berangkat dari rumah sampai dengan ke Tanah Suci, termasuk rukun dan syarat haji, bisa membentuk para calon haji menjadi haji mandiri.
Para calon haji dibimbing bagaimana pelaksanaan thawaf, sa'i hingga lempar jamrah dan sebagainya agar mereka menjadi haji mandiri. Dab tahun ini ada 656 calhaj yang terdiri dari 445 laki-laki dan 211 perempuan.
Calon haji terbagi menjadi dua kelompok terbang (kloter) yakni kloter 42 dan kloter 43. Kloter 42 seluruhnya merupakan calhaj asal Situbondo, sedangkan kloter 43 bergabung dengan kabupaten lainnya, yaitu Jember dan Sidoarjo, dan ratusan calon haji ini akan diberangkatkan ke Asrama Haji Surabaya, pada 19 Juli 2019. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019