Kepala daerah Kota Probolinggo Jawa Timur periode 2019-2024 yakni Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin dan Wakil Wali kota Mochammad Soufis Subri memaparkan 99 hari kinerjanya dalam memimpin Kota Mangga tersebut sejak serah terima jabatan dari mantan wali kota sebelumnya Rukmini pada 6 Februari 2019.

"Kami telah banyak membuat terobosan selama ini dengan mengusung visi 'Bersama Rakyat Membangun Kota Probolinggo Lebih Baik, Berkeadilan, Sejahtera, Transparan, Aman, dan Berkelanjutan," kata Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin di Probolinggo, Kamis.

Salah satunya program prioritas yang dijanjikan selama masa kampanye yakni pendidikan gratis, bahkan Wali kota Habib Hadi bersama seluruh kepala sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) telah menggelar deklarasi pendidikan gratis pada 27 Februari 2019.

Setidaknya, Pemerintah Kota Probolinggo melalui Dinas Pendidikan, Pemuda, dan olah Raga telah mengalokasikan dana sebesar Rp63.287.388.600 untuk pendidikan gratis SD/SMP Negeri di Kota Probolinggo.

"Kami akan menghitung kecukupan anggaran dalam perubahan APBD 2019 untuk mengkaji kemungkinan Pemerintah Kota Probolinggo menyediakan seragam, sepatu gratis dan perlengkapan sekolah gratis bagi siswa SD dan SMP," tuturnya.

Ia juga meminta kepada masyarakat agar melaporkan jika ada pungutan liar yang dilakukan pihak sekolah kepada siswa, namun laporan itu tentu harus ada buktinya, sehingga jangan hanya asumsi saja.

Di bidang kesehatan, Habib Hadi Zainal Abidin bersama Mochammad Soufis Subri juga telah merealisasikan pelayanan kesehatan gratis di puskesmas, kemudian pelayanan persalinan gratis bagi warga miskin yang tidak memiliki BPJS dan dirujuk ke rumah sakit, peningkatan honorarium kader posyandu dan kader jumantik.

"Pemkot Probolinggo juga melakukan pemberian makanan tambahan pada balita di posyandu, serta pemberian honorarium pada 9 orang kader Sektap KPAD HIV," katanya.

Yang paling ditunggu-tunggu masyarakat adalah janji Habib Hadi untuk membangun sebuah rumah sakit baru dan Pemerintah Kota Probolinggo sangat serius untuk merealisasikan terwujudnya RS baru tersebut.

"RS baru itu akan dibangun di wilayah selatan, sehingga wilayah selatan akan berkembang dan saat ini progres perencanaannya sudah mencapai 95 persen, sehingga kami terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan saya mohon doa dari seluruh masyarakat Kota Probolinggo," ujarnya.

Selain program prioritas tersebut, Wali Kota Habib Hadi dan Wakil Wali Kota Subri telah berhasil menjalankan program pemberian bantuan sosial bagi keluarga kurang mampu, seperti bantuan peralatan dan sembako untuk penyandang disabilitas, bantuan sembako bagi ODGJ, pelatihan membatik dan menjahit bagi disabilitas, pelatihan olahan makanan bagi lanjut usia, dan bantuan pangan non tunai.

"Kami juga telah meresmikan Unit Layanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (ULT-PK) yang merupakan wadah bagi masyarakat miskin untuk menerima informasi dan menyampaikan pengaduan kepada Pemerintah Kota Probolinggo," tuturnya.

Di bidang pelayanan administrasi, Wali Kota Habib Hadi sukses menghadirkan "Mall Pelayanan Publik" yang memangkas biaya dan waktu bagi masyarakat Kota Probolinggo dalam mengurus kebutuhan administrasi seperti SIM, akta kelahiran, KTP, izin-izin usaha, BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, KPP Pratama, Pajak Bumi dan Bangunan serta berbagai bentuk pelayanan Pemerintah Kota Probolinggo dan instansi vertikal.

"Kami juga sedang mengusahakan pelayanan imigrasi dan sudah ada disposisi dari Menteri Hukum dan HAM, sehingga ditunggu saja realisasinya dan semoga semuanya berjalan lancar. Masyarakat sudah tidak perlu jauh-jauh mengurus paspor  ke Malang atau Surabaya," katanya.

Dalam pembinaan kampung, Habib Hadi juga menginstruksikan dibentuk nya kampung-kampung tematik dan merupakan pengembangan dari kampung tematik yang sudah ada, namun hanya saja cakupannya diperluas. 

Sebelumnya masing-masing kecamatan harus punya minimal satu kampung tematik, namun pada periode pemerintahan Habib Hadi diwajibkan satu kelurahan memiliki satu kampung tematik.

"Pada periode 99 hari kerja ini, semua kampung tematik sudah terbentuk dan sudah dilombakan yang hasilnya kampung DORA (Donor Darah) di Kelurahan Triwung Lor berhasil menjadi yang terbaik. Kegiatan itu difasilitasi oleh Bappeda dan Litbang Kota Probolinggo," katanya.

Di bidang peningkatan pelayanan, Wali Kota juga meresmikan pusat pengaduan (call center) 112 yang menangani semua bentuk pengaduan darurat dari masyarakat Kota Probolinggo dan call center 112 Kota Probolinggo merupakan satu dari dua call center yang dimiliki Pemerintah Kota/Kabupaten di Jawa Timur.

Selain itu, proses pengurusan santunan kematian di era pemerintahan Habib Hadi dan Soubri juga dipercepat yakni tiga hari uang sudah ditransfer ke rekening masyarakat yang berduka dan wali kota sudah mulai merealisasikan janjinya untuk program penuntasan status kepegawaain guru tidak tetap dan pegawai tidak tetap.

"Seperti pemberian SK Wali Kota untuk 512 PTT Sekolah, 18 orang tenaga akuntansi, dan 40 orang pengemudi mobil dinas pimpinan yang merupakan salah satu dari sekian prioritas yang kami lakukan pada 99 hari kerja ini," katanya.

Ada empat misi yang akan dilakukan Wali Kota Habib Hadi dan Wakil Wali Kota Soubri dalam lima tahun ke depan yakni (1) pembangunan ekonomi yang berdaya saing berbasis sektor potensial, (2) Sumberdaya manusia dan kesejahteraan sosial yang berkualitas, (3) infrastruktur dan lingkungan hidup yang berkelanjutan, (4) tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik yang baik.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019