Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Madiun, Jawa Timur, kekurangan blangko kartu tanda penduduk elektronik (KTP-e) seiring menipisnya stok barang tersebut di dinas setempat.

Kepala Dispendukcapil Kota Madiun, Nono Djatikusumo di Madiun, Jumat, mengatakan Kota Madiun telah mendapat kiriman dari pusat blangko KTP-e sebanyak 500 blangko. Namun hingga pertengahan Juni 2019, blangko tersebut hanya tersisa 400 buah untuk melayani publik.

"Saat ini, kondisi blangko seluruh Indonesia memang kosong. Kemarin kita dikasih lagi 500 blangko dan sudah dipakai 100 blangko. Jadi masih tersisa 400 blangko," tambahnya.

Menurut dia, dari stok yang tinggal sedikit tersebut, pihak Dispendukcapil akan lebih mengutamakan penggunaan untuk para pemohon KTP baru.

"Untuk penggunaan blangko yang menipis ini, kami prioritaskan bagi para pemula yang belum pernah melakukan perekaman data. Hal itu karena untuk kepentingan pendataan dan dokumen kependudukan," jelas dia.

Sedangkan bagi masyarakat yang melakukan perubahan data KTP-e, karena rusak ataupun pindah domisili, maka Dispendukcapil Kota Madiun akan menerbitkan surat keterangan (suket) pengganti KTP-e.

Adapun suket tersebut berlaku hingga menunggu kedatangan blangko KTP elektronik dari pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Dalam Negeri.

Meski stok blangko KTP-e sedang menipis, Nono memastikan pelayanan kependudukan di Dispendukcapil Kota Madiun tetap berjalan normal.

Pengajuan tambahan blangko telah dikirimkan ke Kementerian Dalam Negeri dan tinggal menunggu kiriman ke daerah. Pihaknya meminta warga yang mendapat suket untuk bersabar hingga nanti blangko datang dan bisa dicetak kembali KTP elektroniknya.
 

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019