Kementerian Perdagangan mendorong pelaku usaha kecil menengah (UKM) khususnya yang ada di Kota Malang, Jawa Timur, memanfaatkan sektor e-commerce atau perdagangan berbasis elektronik untuk mendorong kinerja ekspor.
Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Marolop Nainggolan mengatakan dengan perkembangan teknologi yang semakin cepat termasuk pada sektor perdagangan, pelaku usaha diharapkan bisa memanfaatkan sektor e-commerce untuk peningkatan skala usaha.
"Ekspor kita tidak akan meningkat jika kita tidak masuk dalam e-commerce, sehingga perdagangan yang akan semakin baik bisa tercapai," kata Marolop, dalam Workshop Perluasan Pangsa Produk Indonesia di Pasar Luar Negeri melalui Pemanfaatan e-commerce di Kota Malang, Rabu.
Marolop menambahkan, Kementerian Perdagangan mengajak seluruh pelaku usaha untuk bisa memanfaatkan sektor e-commerce, yang dinilai mampu membuka peluang dan peningkatan perdagangan karena memiliki akses pasar ke seluruh belahan dunia.
Menurutnya, dengan menggunakan platform e-commerce, para pelaku usaha bisa dengan mudah menawarkan atau mempromosikan barang yang diproduksinya, untuk pasar internasional.
"Jika kita tidak memasuki sektor e-commerce, akan sulit untuk bersaing dengan pelaku usaha dari luar negeri. Dengan memanfaatkan e-commerce, pelaku usaha akan bisa masuk dalam perdagangan dunia yang berkembang sangat cepat," ujar Marolop.
Sementara itu, salah satu marketplace antar pelaku usaha (B2B) Ralali.com menyatakan bahwa perlu adanya peningkatan kualitas dari pelaku UKM dan UMKM untuk memasuki dan bersaing pada pasar internasional.
"Peningkatan kualitas tersebut, berguna untuk mendorong pelaku bisnis dalam meningkatkan kapasitas usaha, yang pada akhirnya mampu bersaing di pasar internasional," kata Head of Community Development and Government Relation Ralali.com, Zebedeus Rizal Hantoro.
Para pelaku UKM di Kota Malang, mayoritas merupakan pelaku usaha sektro industri kreatif. Berdasarkan catatan dari Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), kontribusi ekonomi kreatif diperkirakan mencapai Rp1.211 triliun pada 2019.
Khusus untuk wilayah Jawa Timur, sektor ekonomi kreatif telah menyumbang Pendapatan Domestik Bruto (PDB) mencapai 9,37 persen. Sementara untuk ekspor, memberikan kontribusi sebesar 24,36 persen.
Kementerian Perdagangan pada 2019 menargetkan kinerja ekspor mencapai 175 miliar dolar AS, atau tumbuh sebesar 7,5 persen dibanding tahun sebelumnya. Target tersebut tercatat jauh lebih rendah jika dibandingkan target yang ditetapkan pada 2018.
Pada 2018, target peningkatan ekspor ditetapkan sebesar 11 persen. Namun, kinerja ekspor hanya mampu tumbuh pada angka 6.7 persen, akibat adanya faktor ketidakpastian perekonomian global. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019