Mantan Ketua DPRD Kota Malang peride 2004-2009 Priyatmoko Oetomo (59) meninggal dunia (berpulang) setelah menjalani perawatan intensif di RS Lavalette dan RSSA Malang, Selasa (11/6).

Almarhum Priyatmoko Oetomo yang akrab dipanggil Moko itu meninggalkan seorang istri dan dua orang anak. Jenazah Priyatmoko dimakamkan di TPU Samaan pada Selasa siang.

Wali Kota Malang Sutiaji menyempatkan diri takziah dan menjadi imam shalat jenazah di rumah duka. "Almarhum adalah orang yang humanis dan tiada henti memperjuangkan kepentingan masyarakat selama almarhum duduk di kursi dewan," kata Sutiaji.

Bahkan, Sutiaji mengaku pada saat ia berbincang dengan Ketua RW di lingkungan almarhum tinggal, sebelum berpulang almarhum masih sempat memikirkan bagaimana caranya mendatangkan anak yatim untuk diberikan bantuan.

Sutiaji menilai Priyatmoko merupakan politikus yang sudah lama berkecimpung di DPRD Kota Malang, bahkan selama beberapa periode. Priyatmoko mewakili daerah pemilihan Lowokwaru dan pada periode 2004-2009 menjabat Ketua DPRD. Sebelum sakit (2018) Priyatmoko juga masih menjadi anggota DPRD Kota Malang dari Fraksi PDI Perjuangan.

"Insya Allah husnul khotimah. Insya Allah kebaikan-kebaikan dan amal ibadah beliau akan diterima yang dilakukan beliau," ucap Sutiaji.

Selain Wali Kota Malang Sutiaji, Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko yang didampingi putrinya Ganis Rumpoko, Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edy Jarwoko dan Wakil Kota Batu Punjul Santoso juga terlihat hadir, Sekda Kota Malang Wasto dan beberapa kepala OPD Kota Malang juga turut hadir di rumah duka.

Selain jajaran pejabat eksekutif, sejumlah staf dan anggota DPRD Kota Malang yang masih aktif juga hadir.

Pada hari yang sama, Kabag Keja Sama dan Humas Universitas Negeri Malang (UM) Aminarti Siti Wahyuni juga berpulang. Namun, jenazah almarhumah tidak dimakamkan di Malang, melainkan di Bendogerit, Blitar.

Setelah dishalatkan di Masjid Darus Sholihin dekat rumah duka, jenazah almarhumah langsung di bawa ke Blitar.

Almarhumah tidak sakit. "Masuk angin atau bagaimana, kemudian meninggal dunia. Sakit atau tidak, jika Allah sudah menghendaki, pasti akan kembali padaNya. Semua manusia akan mengalami itu meski kita tidak tahu kapan waktunya," kata wakil dari keluarga almarhumah, Ustadz Rokhim.

Sementara itu Rektor UM Prof Dr Rofi'uddin mengaku tidak mengira jika almarhumah meninggal dunia. "Saya dikabari istri saya kalau bu Yuni meninggal dunia. Saya kroscek dan ternyata benar," ucapnya.

Aminarti Siti Wahyuni lahir di Purworejo, 2 Desember 1962. Memulai kiprahnya di UM pada Oktober 1987 dan jabatan terakhir sebagai Kabag Kerja Sama dan Humas UM sejak 2015.

"Bu Yuyun adalah salah satu warga terbaik UM karena sebagai tangan kanan rektor untuk bidang kerja sama dan humas. Saya berharap semua civitas akademik UM mendoakan almarhumah minimal saat shalat pagi. Pada Senin (10/6), almarhumah masih mengikuti kegiatan halalbihalal di Graha Cakrawala," kata Rofi'uddin. (*)


 

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019